Lestarikan Budaya Bali, Gubernur Koster Diapresiasi Civitas Warmadewa saat Buka Gebyar PMHD ke-12 - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/16/23

Lestarikan Budaya Bali, Gubernur Koster Diapresiasi Civitas Warmadewa saat Buka Gebyar PMHD ke-12



Denpasar, dewatanews.com - Gubernur Bali, Wayan Koster diapresasi Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP hingga para mahasiswa di Universitas Warmadewa, karena hadir langsung memberikan motivasi ke para mahasiswa untuk melestarikan budaya Bali yang ditandai dengan membuka acara Gebyar Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma (PMHD) Universitas Warmadewa ke-12 pada, Selasa (Anggara Paing, Watugunung) 16 Mei 2023 di Ruang Auditorium Widya Sabha Utama, Universitas Warmadewa.

Gubernur Bali dalam sambutannya mengapresiasi acara Gebyar Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Warmadewa ke-12 ini yang dilaksanakan penuh dengan nuansa budaya Bali, seperti ditampilkannya seni tari lengkap diiringi oleh gamelan hingga para mahasiswa menerapkan penggunaan busana Adat Bali yang sangat sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Pengunaan busana Adat Bali ini juga sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. Dalam Pergub Nomor 79 Tahun 2018 ini mengatur penggunaan busana Adat Bali pada hari Kamis, Purnama, Tilem, dan Hari Jadi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota serta Provinsi Bali. 

“Busana Adat Bali merupakan salah satu unsur Adat, Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan Lokal Bali yang harus Kita jaga, karena ini merupakan warisan adi luhung dari leluhur Bali,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Fashion busana Adat Bali sangat bagus, elegan dan tidak kalah dengan busana Adat yang ada di daerah Indonesia, sehingga busana Adat Bali harus terus didorong penggunaannya sesuai pelaksanaan Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 maupun hari – hari penting lainnya di Bali. Dengan menggunakan busana Adat Bali, tidak saja identitas budaya Bali yang ditampilkan menjadi fashion, tetapi berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat Bali sesuai pelaksanaan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. 

“Sekarang fashion busana Adat Bali mulai berkembang, dimana – mana sekarang toko busana Adat Bali semakin banyak dengan menjual produk yang berkualitas,” kata Gubernur Bali jebolan ITB ini seraya menyatakan busana Adat Bali yang dipasarkan harus menggunakan produk lokal Bali.

Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng, lebih lanjut dalam pidatonya mengajak mahasiswa untuk memiliki kepribadian dalam kebudayaan dengan membangkitkan budaya Bali dan mendukung Bali berdikari secara ekonomi dengan memanfaatkan berbagai macam produk lokal branding budaya Bali. 

“Bali terkenal bukan karena sumber daya alam, tetapi Bali terkenal karena kekayaan, keunikan, keunggulan Adat, Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan Lokal Bali secara Niskala dan Skala yang harus Kita jaga dan rawat dengan sebaik – baiknya untuk menjadi sumber penghidupan Krama Bali agar Kita bisa berkualitas dan bersaing menghadapi perkembangan dunia global di masa yang akan datang sesuai dengan visi pembangunan Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, dengan menjadikan kebudayaan sebagai Haluan Pembangunan Bali dari hulu sampai hilir,” tegas mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, semua kekayaan, keunikan, dan keunggulan budaya Bali dibangun agar warisan adi luhung leluhur Bali tersebut secara utuh bisa di jaga. Karena ini akan menjadi modal utama Bali dalam pembangunan, sehingga semua harus sadar, apa yang harus dijaga secara bersama – sama di Bali dan tidak boleh lepas dari budaya Bali, apalagi sampai punah. 

"Kalau budaya Bali sampai hilang di Pulau Bali, jangan harap Kita bisa eksis secara berkelanjutan dan bersaing di masa yang akan datang," terangnya.

Koster mengingatkan bahwa Bali merupakan satu – satunya Provinsi di Indonesia yang masih utuh memiliki Desa Adat sampai sekarang dengan jumlah mencapai 1.493 Desa Adat. Desa Adat inilah yang menjadi benteng untuk menjaga Adat Istiadat, Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan Lokal Bali. 

“Bali juga merupakan pulau kecil yang memiliki luas sekitar 5.590,15 km2, dengan jumlah penduduk 4,3 juta lebih terdiri atas 8 Kabupaten dan 1 Kota, 57 Kecamatan, 636 Desa dan 80 Kelurahan,” jelas Gubernur Wayan Koster yang tercatat telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali serta Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.

Mengakhiri sambutannya, Mantan Peneliti Balitbang Depdikbud Republik Indonesia ini mengungkapkan, populasi masyarakat Bali saat ini sedang menurun, karena itu Gubernur Bali mengajak para mahasiswa di Universitas Warmadewa untuk meningkatkan kualitasnya agar memiliki jati diri, integritas dengan harapan di usia mendatang (saat menikah, red) ikut berpartisipasi meningkatkan populasi masyarakat Bali dengan tetap menjaga identitas anak pertama (Putu, Wayan, Gede), anak kedua (Made, Kadek, Nengah), anak ketiga (Komang, Nyoman) dan anak keempat (Ketut).

Rektor Universitas Warmadewa, I Gde Suranaya Pandit mengapresiasi kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah melaksanakan pembangunan Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dengan menjadikan budaya Bali sebagai haluan pembangunan. 

“Sehingga kegiatan Gebyar Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Warmadewa ini harus betul – betul dilaksanakan sebagai langkah nyata untuk melestarikan budaya Bali sesuai dengan visi Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster,” jelasnya.

Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Anak Agung Gede Oka Wisnumurti menyampaikan Universitas Warmadewa sebagai salah satu kampus terbesar di Bali memiliki komitmen untuk terus meningkatkan sumber daya manusia dengan melestarikan kebudayaan Bali yang adi luhung ini, seperti apa yang menjadi harapan Bapak Gubernur Bali. 

“Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster bukanlah orang baru bagi Universitas Warmadewa. Ketika beliau duduk sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, hanya Bapak Wayan Koster yang bisa mewujudkan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa ini. Hal itu terbukti, ketika ditengah kesulitan Kita saat itu, ternyata Universitas Warmadewa dengan dukungan Bapak Wayan Koster mampu mendapatkan izin operasional Fakultas Kedokteran. Selanjutnya ada Program Studi Magister Manajemen, Magister Ilmu Hukum, dan Magister Linguistik yang juga dibantu oleh beliau dalam proses kelancaran di Pemerintah Pusat. Sehingga peran Bapak Wayan Koster di bidang pendidikan sangat banyak memberikan kontribusi. Untuk itu, mari Kita dukung program dan kebijakan Bapak Wayan Koster sebagai pemimpin Bali yang betul – betul bekerja nindihin Bali," tegas Anak Agung Gede Oka Wisnumurti.

Ketua Umum PMHD Universitas Warmadewa, I Wayan Sudana dalam laporannya menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan dan bantuan dari Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster di dalam mensukseskan Gebyar Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Warmadewa ke-12. 

“Acara ini dilaksanakan dari tanggal 16 sampai 19 Mei 2023 dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan serta lomba, diantaranya lomba Utsawa Dharma Gita yang terdiri atas 2 kategori yakni Sloka dan Palawakya untuk tingkat nasional. Selanjutnya debat budaya tingkat nasional, serta lomba Tari Jauk tingkat umum se-Bali dan lomba Nyurat Lontar tingkat SMP dan SMA se-Bali,” lapornya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com