Gianyar, dewatanews.com - Acara Seni Komunitas untuk Anak Bali telah dilaksanakan pada hari Minggu (19/02) kemarin, di Open Stage Museum ARMA Ubud, Gianyar.
Acara tersebut dilaksanakan untuk menilisik Warisan Artistik Bali dan Anak Jaman Ini, yang sudah terkenal di dunia memiliki beragam seni, keahlian dan budaya spiritual. Warisan inipun diteruskan oleh anak-anak dari generasi sebelumnya, dan ditantang untuk hidup di dunia di bawah tekanan lingkungan.
Peran semua pihak di harapkan membantu mengatasi hal-hal yang tidak diketahui di masa depan dengan membimbing mereka dalam praktik pelepasan emosi, dan ekspresi artistik diakui sebagai aktivitas yang paling produktif, melalui cara menghibur, mendidik dan ekspresi emosional.
Oleh Organisasi konservasi, SavingGanesh.org, ini menerapkan 4 E's, Entertainment, Education and Emotional Expression (4E's) untuk memfasilitasi metode positif bagi anak-anak (dan orang dewasa juga) untuk sepenuhnya terlibat dalam tantangan zaman.
Betapa tidak, hampir selama dua puluh tahun, SavingGanesh telah menyelenggarakan dan memproduksi acara seni komunitas, pertemuan interaktif, dan festival yang merayakan gajah dan tempat luar biasa mereka di planet ini, bersama manusia untuk meningkatkan Kesadaran tentang Spesies dan Gajah
Sedankan di Ubud, Gianyar, mencakup seratus empat puluh empat anak dari segala usia yang bekerja sama untuk membuat lukisan potret gajah Asia setinggi dua meter.
Salah satunya lukisan Mozaik, ini bertujuan untuk mengajari anak-anak tentang gajah dan meningkatkan kesadaran akan bahayanya dan pentingnya gajah di dunia kita.
Setiap anak melukis ubin individu yang akan dirangkai oleh seniman terkenal Stephen Bennett menjadi sebuah mozaik yang secara kolektif menggambarkan seekor gajah yang cantik. acara tersebut akan direkam dalam video, dan dipublikasikan di berbagai platform, termasuk akun media sosial SavingGanesh, yang memiliki lebih dari seperempat juta pengikut.
Mozaik tersebut kemudian akan diangkut ke Amerika Serikat untuk dipajang di beberapa Yoga festival dan di acara seni terkenal, Burning Man, di mana SavingGanesh menjalankan "kamp tema" populer yang disebut "I Love Elephants."
Terlibat dengan Seniman, Pemimpin Konservasi, dan Masalah Dunia, Philip Price adalah pendiri dan direktur www.savingganesh.org. Yayasan nirlaba didirikan sekitar sepuluh tahun yang lalu dan didedikasikan khusus untuk konservasi Gajah Asia.
Seniman internasional Stephen Bennett www.stephenbenentt.us memelopori proyek Potrait Of A Hero.
Setelah mempelajari karya Philip Price, Bennett merancang mural tersebut untuk meningkatkan kesadaran akan konservasi Gajah Asia. Misinya adalah mendekatkan anak-anak dengan Philip dan gajah melalui seni. Ia berharap dengan membuat potret tersebut, anak-anak akan memiliki pengalaman yang menghubungkan mereka dengan gajah dan mengenalkan mereka, serta keluarga mereka, pada konsep konservasi.
Setiap peserta melukis persegi berukuran 15 cm dengan desain kreatif dan mempersonalisasikannya dengan nama mereka.
Sebanyak 144 anak telah mengikuti program ini, dipandu oleh Stephen, seniman produktif Bali Rom Yaari, Philip dan relawan lainnya dan twlah terselesaikan menjadi kotak 12 x 12.
Menurut rencana hasil karya ini akan di angkut ke Amerika Serikat untuk ditampilkan dalam acara yang berbeda. (DN - Sty)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com