Denpasar, dewatanews.com - Penanganan kasus HIV/ AIDS di Bali terus dilakukan secara serius dan berkelanjutan. Hal ini berkaitan dengan penemuan kasus HIV/ AIDS yang melebihi target nasional, sehingga percepatan penanganan terus di genjot oleh bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes saat di konfirmasi terkait penerimaan Piagam Penghargaan Terbaik 1 atas Capaian Program HIV/ AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) 2022, Rabu (1/2).
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Wayan Widia menambahkan, bahwa Penghargaan ini adalah salah satu program pemerintah pusat yang memang targetnya sudah ditentukan tiap tahunnya, dan Bali sebagai salah satu provinsi yang sempat vakum melaksanakan testing dan melaksanakan kegiatan turun ke lapangan selama dua (2) tahun akibat Covid-19 terbukti mampu melebihi target nasional. Ada empat indikator keberhasilan yang membawa Bali mencapai kategori terbaik diantaranya rendahnya penemuan kasus HIV melebihi target nasional, testing ibu hamil melebihi target yang ditetapkan nasional, pengobatan HIV/AIDS dan sifilis melebihi target yang ditetapkan nasional serta kerjasama dengan lintas sektor dan komunitas berjalan sangat baik.
Penerimaan Piagam Penghargaan Terbaik 1 atas Capaian Program HIV/ AIDS dan PIMS 2022 ini, adalah berkat keberhasilan dan kerjasama tim dilapangan dengan cara melakukan tenting ibu hamil melebihi target yang sudah ditetapkan nasional. Selain itu penanganan dan pemberian obat kepada penderita kasus HIV/ AIDS dan penyakit sifilis melebihi target yang ditetapkan nasional, sekaligus melakukan kerjasama dengan lintas sektor dan komunitas yang berjalan dengan baik.
Piagam Penghargaan Terbaik pertama atas Capaian Program HIV/ AIDS dan PIMS 2022 untuk Provinsi Bali diterima langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Wayan Widia di Jakarta, Selasa (31/1) kemarin.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa kasus/penderita HIV AIDS tahun 2022 yang masih tercatat di Bali sebanyak 27.880 kasus, yang tersebar di Kabupaten Denpasar, Badung dan Buleleng.
Dari tiga Kabupaten yang penyebaran kasusnya paling banyak ini, terdeteksi penemuan kasus tertinggi melalui fasilitas kesehatan terdapat di Denpasar dengan rata-rata usia mereka berkisar antara 20 - 29 tahun (jumlah 10.162 kasus) atau 37,9%, dan 30 - 39 tahun (9.594 kasus) atau 33,6%.
Ditambahkan juga, untuk beberapa target yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Provinsi Bali di tahun 2023 adalah terkait penurunan angka stunting pada tahun 2023 ini diharapkan mencapai 7%, yang mana Bali pada tahun 2022 ini mencatat angka stunting sebanyak 8% yang berada di bawah pusat 9,28%. Selain itu yang gencar dilakukan adalah imunisasi anak dan juga vaksinasi booster Covid-19.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com