Pondasi dan Tembok Sekolah Ambruk,  Satu Minibus Tertimpa Reruntuhan di Ubud - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/18/22

Pondasi dan Tembok Sekolah Ambruk,  Satu Minibus Tertimpa Reruntuhan di Ubud



Gianyar, dewatanews.com - Tembok pembatas sekolah SMPN 1 Ubud, Gianyar, Selasa (18/10) ambruk. Satu Mobil Minibus yang sedang melintas dilokasi, tertimpa reruntuhan pondasi tembok sekolah setinggi tujuh meter dan panjang lima meter. Bagian depan dan samping kendaraan inipun mengalami rusak yang cukup parah dan harus dievakuasi dengan menggunakan alat berat. 

Bencana bwrawal sari hujan yang deras turun di wilayah ini, dan menggenang di halaman sekolah SMPN 1 Ubud, Gianyar. Kondisi tanah yang labih, juga tembok sekolah yang sebelumnya sudah retak akhirnya tak terselamatkan. 

Wakasek SMPN 1 Ubud, Dewa Made Adnyana, menyebut jika pihaknya sudah sempat mengajukan perbaikan ke pihak terkait, hanya saja belum sempat direalisasikan tembok dan pondasi ini keburu ambruk. "Sebetulnya kami sudah sempat mengajukan perbaikan , karena kondisinya sudah retak," jelasnya. 

Kejadian yang menghebohkan wisatawan yang sedang ramai di sekitar lokasi inipun sempat memacetkan arus lalu lintas dari arah Jalan Bisma, Payangan dan dari arah Pasar Ubud. 

Tidak hanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gianyar, PUPR dan DKP, termasuk warga dan anggota DPRD Gianyar pun ikut bahu membahu bergotong royong melakukan evakuasi. 

I Made Sudiana, alias Mr. Smile, malah rela basah kuyup ikut mengurai padatnya arus lalu lintas saat sedang dilakukan evakuasi material senderan dan tembok serta kendaraan yang tertimpa.

Dirinya mengaku terpanggil ditengah cuaca buruk dan melihat postingan yang meramaikan dunia maya , menyebut bencana yang terjadi di wilayahnya. "Saya merasa terpanggil untuk ikut turun kw lokasi bencana, membantu mrmpercepat penanganan," ujarnya. 

Berharap warga bisa lebih waspada terhadap berbagai bencana, terlebih yang berhubungan dengan alam, selalu berdampingan dengan alam. 

Peduli dengan lingkungan, mengurangi menebang pohon, ikut peduli bersih sampah, sehingga saat cuaca buruk tidak terjadi bencana yang tidak diinginkan. Mengedepankan konsep Tri Hita Karana, menjadi hal yang mutlak dilakukan oleh semua pihak. (DN - Sty)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com