Gubernur Koster Hadiri Pencanangan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/27/22

Gubernur Koster Hadiri Pencanangan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut



Badung, dewatanews.com - Gubernur Bali Wayan Koster mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan pada acara Pencanangan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut di Taman Bhagawan, Benoa, Kabupaten Badung, Kamis (Wraspati Umanis Shinta), 27 Oktober 2022. 

Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI secara serentak di 14 lokasi dan Bali menjadi tuan rumah pelaksanaan secara offline. 

Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono dalam sambutannya menyampaikan bahwa 80 persen sampah laut berasal dari darat. Dari jumlah tersebut, 30 persen adalah kategori sampah plastik yang menjadi ancaman serius bagi lingkungan laut. Secara akumulatif, ia menyebut 1,29 ton sampah plastik masuk ke perairan Indonesia yang disebabkan pasang surut air laut.

Ia menambahkan, gerakan Bulan Cinta Laut ini merupakan langkah konkrit KKP dalam upaya mengedukasi kesadaran nelayan dan masyarakat tentang pentingnya menjaga laut agar tetap bersih sehingga ekosistem laut menjadi sehat. Selama satu bulan dalam satu tahun, nelayan diinstruksikan 'menangkap' sampah plastik yang berceceran di laut. Untuk setiap kilogram sampah yang mereka kumpulkan, dihargai setara harga ikan terendah di wilayah masing-masing. Berdasarkan data hingga tanggal 27 Oktober 2022, 1.477 nelayan di 14 kabupaten/kota telah berhasil mengumpulkam 67,34 ton sampah.

Sementara itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung pentingnya upaya terintegrasi dalam penanganan sampah di laut. Karena menurutnya sampah yang mengotori laut Indonesia juga disumbang oleh tempat lain. 

“Indonesia adalah korban, dari situ masuk dan mengendap di kita. Kita harus bersihkan, karena sangat berbahaya kalau mikro plastik dimakan oleh ikan yang akhirnya kita konsumsi. Akan menimbulkan banyak penyakit,” urainya. 

Mengingat dampaknya yang mengerikan, Luhut berpendapat kalau sampah plastik harus dijadikan musuh bersama. Menurutnya, penanganan sampah di laut harus dilaksanalan secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Ditegaskan olehnya, Indonesia memiliki komitmen yang tinggi terhadap penanganan sampah laut. Kebocoran sampah plastik ke laut berhasil berkurang 28,5 persen selama periode 2018-2021.  

Khusus untuk Bali, menurutnya pemerintah daerah telah menunjukkan komitmen serius dalam penanganan sampah dari hulu. Selain itu, saat ini juga hampir rampung tiga buah Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Refused Derived Fuel (TPST-RDF). 

“Kemarin saya tinjau, kita targetkan pada minggu pertama Nopember rampung dan mulai beroperasi penuh awal tahun depan,” imbuhnya. 

Pada kegiatan ini, Menko Marves berkesempatan meninjau waste station di pinggir pantai dan berdialog dengan nelayan setempat dan meninjau booth sirkular ekonomi Bulan Cinta Laut.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com