Vaksinasi Covid-19 Usia 6-11 tahun di Bali Capai 104 Persen - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/23/22

Vaksinasi Covid-19 Usia 6-11 tahun di Bali Capai 104 Persen

Denpasar, dewatanews.com - Dinas Kesehatan Provinsi Bali melaporkan cakupan vaksinasi COVID-19 untuk suntikan pertama bagi anak usia 6 hingga 11 tahun di di Pulau Dewata sudah 104,31 persen dari jumlah sasaran vaksinasi sebanyak 369.044 orang.


"Hingga Sabtu (22/1), vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun untuk dosis satu sudah diterima sebanyak 384.965 orang (104,31 persen)," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Made Rentin di Denpasar, Minggu (23/1).


Adapun sebaran cakupan vaksinasi usia 6-11 tahun sebanyak 384.965 orang itu untuk masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Bali yakni di Kabupaten Buleleng (67.384 orang), Kabupaten Karangasem (42.830 orang), dan Kota Denpasar (77.936 orang).


Kemudian Kabupaten Badung (54.452 orang), Kabupaten Jembrana (27.401 orang), dan Kabupaten Tabanan (33.890 orang). Selanjutnya di Kabupaten Gianyar (42.548 orang), Kabupaten Bangli (21.258 orang), dan Kabupaten Klungkung (17.266 orang).


Sedangkan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun hingga suntikan atau dosis kedua sudah diterima sebanyak 198.341 orang (53,74 persen).


Rentin menambahkan, pelaksanaan vaksinasi bagi anak yang dimulai sejak 15 Desember 2021 itu sudah mencapai 100 persen dari target, pada pekan pertama 2022.


Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu mengatakan, cepatnya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Provinsi Bali karena mendapat dukungan dari semua pihak.


Vaksinasi anak usia 6-11 tahun menggunakan vaksin Sinovac yang dipastikan aman dengan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta BPPOM RI.


"Anak juga menjalani skrining ketat serta observasi sebelum pemberian suntikan vaksin," ujar Rentin yang juga Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali itu.


Vaksinasi COVID-19 bagi anak-anak tentunya berguna untuk mencegah sakit berat dan kematian pada anak yang terinfeksi, serta mencegah penularan pada anggota keluarga dan saudaranya yang belum dapat divaksinasi atau yang mempunyai risiko terinfeksi.


"Selain itu, mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka serta meminimalisasi penularan di sekolah atau satuan pendidikan," kata Rentin.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com