Ketua BMPS Bali Minta Jangan Ada Jalur Belakang Dalam Pelaksanan PPDB - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/17/21

Ketua BMPS Bali Minta Jangan Ada Jalur Belakang Dalam Pelaksanan PPDB

 

Denpasar, dewatanews.com - Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Bali Gede Ngurah Ambara Putra mengatakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 dimasa pandemi covid-19 untuk mencari sekolah negeri ternyata masih  cukup tinggi peminatnya.

"Malahan ada dengar isu fenomena PPDB ditingkat SMA/SMK, kalau tidak diterima disekolah yang diinginkan yakni sekolah negeri yang tituju bisa lewat jalur belakang. Apakah itu benar? Kalaupun itu benar artinya sudah menyalahi aturan juknis dalam dunia pendidikan, " ujarnya, Sabtu (17/7).

Lanjut Ngurah Ambara, bila melihat ada pelanggaran dalam pelaksanaan PPDB tingkat SMA/SMK tentu yang harus dimaksimalkan disini adalah peran pemerintah yakni Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali dalam mengawal jalanya pelaksanan PPDB agar tidak kacau.

"Intinya, sistem PPDB harus dimaksimalkan dengan baik demi melangsukan kemajuan dunia pendidikan yang lebih baik kedepanya. Dan jangan sampai ada yang menggangu sistem atau menggangu jalanya proses PPDB untuk tingkat SMA/SMK lewat jalur belakang, " terangnya.

Kemudian Ngurah Ambara juga menyampaikan soal pemerintah masih membedakan-bedakan antara sekolah swasta dan sekolah negeri terutama terkait soal anggaran. Dimana pemerintah semata-mata hanya lebih memprioritaskan
sekolah negeri dibandingkan sekolah swasta.

"Padahal menurut Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 31 yakni setiap warga negara wajib menggituti pendidikan dasar, dan pemerintah mustinya wajib membiayai. Bukan sebaliknya hanya diprioritaskan sekolah negeri saja, " imbuhnya.

Ngurah Ambara juga menanggapi soal Pendidikan Tatap Muka (PTM) yang seharusnya bisa segera dilaksanakan. Mengingat sudah banyak siswa yang sudah melaksanakan vaksinasi. Itupun diperkirakan sudah hampir 80% siswa diseluruh Bali yang sudah di vaksinasi.

Jika tidak segera diterapkan PTM tentu akan terus terjadi kejenuhan dan kebosenan terutamanya dikalangan siswa. Para siswa butuh pembinaan, pembimbingan dari guru pengajarnya selain pembinaan dan pembombingan dari orang tua dirumah. Bahkan para siswa juga butuh teman ataupun sahabat yang bisa diajak bermain ataupun berbagi keluh kesan.

"Maka itu, saya harapkan agar pemerintah secepatnya bisa membuka PTM walaupun situasinya masih dalam masa pandemi covid-19. PTM harus segera bisa dilaksnakan, namun harus tetap menyesuikan protokol kesehatan (prokes) seperti jaga jarak, pakai masker dan selalu rajin mencuci tangan," pungkasnya. (DN - Bdi)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com