Warga Bali Keturunan Tionghoa Ritual Pembersihan Patung Dewa - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/6/21

Warga Bali Keturunan Tionghoa Ritual Pembersihan Patung Dewa

 

Denpasar, dewatanews.com - Warga Bali keturunan Tionghoa mengadakan ritual pembersihan patung dewa yang berjumlah ratusan di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap, Denpasar, Bali, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2572.

"Tujuannya, supaya para dewa kembali ke langit sebelum dibersihkan," kata pemangku di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap, Ida Bagus Adnyana, di Denpasar, Sabtu (6/2).

Para umat melakukan prosesi pembersihan patung dewa di Kongco ini untuk persiapan menyambut Tahun Baru Imlek 2572 yang dilaksanakan pada 12 Februari 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sebelum melakukan pembersihan, umat terlebih dahulu melakukan persembahyangan untuk mengantar dewa ke langit.

Pembersihan dimulai dengan menurunkan patung dewa dari tempat persembahyangan dan membersihkan sekaligus mengecat beberapa bagian tempat suci di lingkungan kongco.

Patung dewa ini dibersihkan oleh umat menggunakan air suci atau tirta yang berisi bunga. Setiap umat yang membersihkan patung dewa diwajibkan memakai masker.

"Kami juga melakukan pemasangan umbul-umbul, lampion, pembersihan tempat persembahyangan dan pembersihan lingkungan kongco ini," ujarnya.

Di Kongco ini terdapat ratusan patung dewa yang terlengkap di Bali. Dewa tersebut seperti Ong Tai Jin, Dewa Kwankong, Dewa Laut, Ratu Syahbandar, Sam Po Kong, Dewa Naca, dan Patung Tujuh Dewi.

Untuk pembersihan patung dewa ini khususnya Patung Tujuh Dewi harus dilakukan oleh orang yang sudah "diwinten" atau dibersihkan dengan upacara.

"Harus bersihkan diri dulu atau 'diwinten' baru bisa melakukan pembersihan patung dewa ini," katanya.

Setelah pembersihan ini dilaksanakan prosesi sembahyang menjemput dewa. Tujuan pembersihan ini agar umat mengawali Tahun Baru Imlek dengan sesuatu yang bersih.

"Rata-rata pembersihan dewa dilakukan menjelang Tahun Baru Imlek dan tidak boleh sembarang naik-turunkan dewa, makanya ada sembahyang mengantar dewa ke langit dan menjemput dewa," katanya.

Pada 11 Februari 2021 akan dilaksanakan persembahyangan bersama pada pukul 00.00 Wita untuk menutup tahun dan menyambut Tahun Baru Imlek. Tetapi, dikarenakan masih pandemi COVID-19, peserta yang ikut prosesi dibatasi jumlahnya dan menerapkan protokol Kesehatan.

"Persembahyangan menerapkan sistem sif dan diatur petugas sehingga mengantisipasi kerumunan dan warga yang membeludak," katanya.

Untuk ritual barongsai tetap digelar namun juga terbatas. Barongsai merupakan simbol kebaikan dan kejahatan.

Di Kongco ini, umat Hindu dan Buddha bersatu sembahyang dalam satu tempat sebagai simbol akulturasi. Selain itu, kongco seluas sembilan are ini juga ada bangunan Padmasana yang merupakan tempat pemujaan umat Hindu.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com