RSUP Sanglah Siapkan 13 Tempat Penyimpanan Vaksin Covid-19 - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/7/21

RSUP Sanglah Siapkan 13 Tempat Penyimpanan Vaksin Covid-19

 

Denpasar, dewatanews.com - Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar, Bali menyiapkan 13 tempat penyimpanan vaksin COVID-19 dengan kapasitas menampung 3.000 vaksin multidose.
 
"Untuk tempat vaksinasi menyiapkan di enam titik, kalau menghitung sesuai nakes ada 2.886 orang. Kita akan melakukan vaksinasi 100 setiap titik perhari dan dilakukan selama enam hari. Masalah distribusi vaksin juga sudah didiskusikan dengan internal, terutama di mana penyimpanannya dan transportasi untuk distribusi vaksin," kata Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian RSUP Sanglah dr. Ketut Surya Negara dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis (7/1).
 
Ia mengatakan bahwa segala sesuatu terkait dengan penyimpanan dilakukan sesuai dengan indikator suhu yang sudah ditetapkan. Tempat penyimpanan vaksin juga sudah disiapkan di tempat tertentu dengan suhu 2 sampai 8 derajat celsius.
 
Selama proses vaksinasi COVID-19, para peserta vaksin wajib melalui empat tahapan. Pertama yaitu proses registrasi atau pendaftaran dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kedua, proses skrining mulai dari analisis, pemberian edukasi dan informasi tentang COVID-19 dan vaksinasi. Pada tahap dua tersebut, menjadi proses penentuan ada atau tidaknya pasien komorbid dan yang tidak memenuhi syarat menerima vaksin.
 
"Pada tahap kedua, dari hasil skrining ada yang tidak memenuhi syarat menerima vaksin tersebut akan di keluarkan dari sasaran perolehan vaksin, baik karena komorbid atau tidak memenuhi syarat sebagai penerima," katanya.

Selanjutnya, pada tahap ketiga yaitu proses pemberian vaksin di enam titik yang sudah ditentukan. Kemudian tahap keempat akan diobservasi apakah terjadi KIPI atau menimbulkan gejala atau tidak setelah divaksinasi atau diimunisasi tersebut.
 
Setiap tahapan diberi rentang waktu sekitar 30 menit, terutama dalam proses observasi. Kata dia, dalam proses observasi tersebut akan menentukan terjadi efek samping atau tidak pasca imunisasi. Jika tidak terjadi efek samping yang signifikan maka bisa dikatakan selesai dan bisa kembali beraktivitas.
 
"Terkait persiapan tersebut kami juga sudah lakukan simulasi pelaksanaan imunisasi vaksinasi ini, melibatkan berbagai komponen dan unit kerja dari farmasi, bagian sarpras dan lintas unit sektoral juga dilibatkan untuk persiapan. Persiapan tempat juga harus memperhatikan prokes dan punya jalur masuk dan keluar yang dipisahkan," katanya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com