Mediasi Obyek Wisata Ceking, BPOC Berikan Tiga Opsi Kepada Pemilik Lahan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/24/20

Mediasi Obyek Wisata Ceking, BPOC Berikan Tiga Opsi Kepada Pemilik Lahan

 

Gianyar, dewatanews.com - Mediasi antara Badan Pengelola Obyek Wisata Ceking  (BPOC) dengan  pemilik lahan persawahan di Obyek Wisata Ceking Tegallalang, Gianyar, hari ini (24/8) kembali diilakukan.


Saat ini merupakan mediasi ketiga kalinya, yang sebeumnya juga sempat dilakukan melibatkan kedua belah pihak.
Di Mediasi Polsek Tegallalang, berlangsung di Aula Kantor Camat Tegalllalamg. mediasi memberikan kedua belah pihak untuk menyampaikan keinginan masing-masing.


Kapolsek Tegallalang  Akp I Ketut Sudita, mediasi ini dilakukan, untuk mempercepat penyelesaian permasalahan diantara ledua pihak, terkait kontrak kerjasama pengelolaan obyek wisata. "Ya ini kita coba lakukan untuk penyelesaian permasalahan pengelolaan obyek", tanggapnya.


Dari pertemuan yang berlangsung kekeluargaan, beberapa target menjadi kesepakatan bersama , diantaranya terkait keberlangsungan obyek wisata yang menawarkan persawahan menjadi ikon utama.


Sempat ditanyakan terlambatnya pembayaran kontrak selama tiga bulan, Ketua BPOC , I Made Dauh Wijana, dalam mediasi ini langsung merespon dan membayarkan tunggakan, walaupun tanpa penghasilan ditengah pandemi, " untuk tunggakan itu kita akan penuhi, kita bayarkan, dan saya pribadi tidak ada kepentingan apapun", sambutnya.


Sedangkan banyak pembangunan berupa fasilitas pariwisata dan pondok yang dibangun oleh pemilik sawah, ini menjadi opsi pertama, membongkar bangunan  dengan konpensasi atau ganti rugi, menyesuaikan dengan nilai pembangunan disertai kontrak kerjasama baru dengan nilai yang akan dibahas kemudian.


Sedangkan opsi kedua, walaupun dinilai lebih berat dengan penyediaan Sumber Daya Manusia yang mempuni dibidangnya, memberikan kesempatan bagi pemilik lahan untuk menjadi pengelola obyek wisata Ceking Teras.
 

Dauh Wijana  ini hanya dimaksudkan untuk menjadikan obyek wisata  yang berkelanjutan dengan mempertahankan alam sekitar. "Berbagai upaya ini kita coba lakukan semata-mata untuk mempertahankan obyek wisata berkelanjutan", ungkapnya.


Saat mediasi juga memunculkab opsi ketiga, kesempatan kepada pemilik lahan untuk memilih kerjasama untuk mengelola obyek pariwisata dengan BPOC. Pilihan ini semata - mata untuk keberlanjutan Ceking yang lebih berkwalitas dan bisa memberikan nilai lebih untuk masyarakat sekitar. "Opsi ini kami berikan semata mata untuk keberlanjutan ceking yang lebih baik dan berkwalitas", tambahnya.


Dari sejumlah pemilik lahan persawahan di Ceking Teras, I Nyoman Dana, salah satu pemilik lahan, sepakat untuk menjaga keberlangsungan obyek wisata ini dengan tetap menjaga lingkungan. Sempat putus koodinasi antara pengelola dan pemilik lahan, selama pandemi covid 19, diakui dilahan persawahan semua pemilik membangun fasilitas pariwisata dengan biaya yang berpariatif. 

 

"Ada banyak, disemua lahan, ini biayanya berbeda beda semua", paparnya.

 

Pemilik lahan mengaku masih akan mbahas bersama pemilik lainnya untuk model kerjasama selanjutnya. Namun demikian dari mediasi ini, BPOC memberikan kesempatan  paling lama dalam waktu tiga hari untuk memberikan jawaban, ada signal dari beberapa pemilik memilik kontrak kerjasama baru, membongkar bangunan dengan konvensasi atau ganti rugi. (DN - CiN)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com