Ny. Putri Koster Sebut Peran Orang Tua Sangat Mempengartuhi Tumbuh Kembang Anak - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/17/20

Ny. Putri Koster Sebut Peran Orang Tua Sangat Mempengartuhi Tumbuh Kembang Anak


Denpasar, dewatanews.com - Pemerintah Provinsi Bali saat ini sudah memasuki tatanan kehidupan era baru, Namun untuk meminimalisir bertambahnya kasus Covid-19, tetap akan memberlakukan pembelajaran sistem online (dalam jaringan/ daring) antara guru dengan siswa. Peran orangtua sangat penting dalam mendampingi tumbuh kembang anak anak dalam kehidupannya sebagai peran guru rupaka sehingga menjadikan putra-putrinya berkarakter baik, berbudi pekerti dan memiliki etika berbudi luhur. 

Hal ini disampaikan Ny Putri Suastini Koster selaku Ketua TP PKK Provinsi Bali dalam dialog Perempuan Bali Bicara, di Denpasar, Jumat (17/7).

Pada kesempatan ini, Ny. Putri Koster mengatakan jika ingin bangsa tetap jaya maka orangtua menjadi peran utama dalam mendidik tata krama, etika, sopan santun dan menumbuhkan rasa toleransi di tengah pergaulannya. Agar menjadi putra-putri yang suputra, yang berbakti tidak hanya kepada sesama dan lingkungannya namun juga tertanam rasa bakti terhadap Sang Hyang penciptanya, sehingga menjadi putra-putri yang berbudi pekerti yang luhur dengan landasan dasar kasih sayang yang mendidik.

"Orang tua jangan pernah lalai dalam mendidik anak-anaknya, sehingga tumbuh putra putri yang wiweka, memiliki kepedulian yang berlandaskan atas spiritual dan jiwa yang subur (memiliki kecerdasan, namun disertai nalar dan logika yang seimbang, memiliki kemampuan otak dan budi pekerti yang baik serta seimbang)," ujarnya.

Untuk menghindari jarak yang renggang antara orangtua dan anak-anak maka perlu dibuatkan jadwal untuk berkumpul bersama keluarga di ruangan keluarga, selain peran penting mengawasi waktu belajar mereka sehingga waktu berdiskusi itu menjadi wadah menyenangkan bagi anak remaja yang mulai tumbuh dengan masanya sendiri.

"Jangan memaksakan kehendak orangtua kepada anak agar mereka tidak terbebani, sehingga tidak menjadi anak yang tumbuh besar namun tidak berbekal pengalaman, pengetahuan dan wawasan. Dengan demikian, mereka tumbuh dengan spirit yang kaya disertai cara berfikir yang mumpuni," ucapnya.

Selain itu, orangtua juga diajak terlibat (Menyusun jadwal terkait aktivitas dan kegiatan antara belajar dengan bermain, Ide kreatif orangtua dan terlibat langsung dengan anak, Komunikasi yang positif dalam mendisiplinkan anak dan juga sebagai teman serta pemahaman etika dan budi pekerti menjadi bagian terpenting dalam tumbuh dan berkembang, Mengingatkan tentang waktu dengan membangun komunikasi yang baik dan tidak meninggalkan sikap instrospeksi diri, Relasi sebagai hubungan baik antara orangtua dengan anak yang berfungsi sebagai guru rupaka dan juga sebagai orangtua) untuk mendampingi anak anaknya belajar di rumah yang memiliki keterkaitan dengan teknologi.

Ditambahkan Ny. Putri Koster, sejak pandemi Virus Corona atau Covid melanda, berbagai kebijakan diambil sebagai upaya guna memutus penyebaran virus tersebut, di antaranya mengambil kebijakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi semua siswa semua jenjang untuk belajar dari rumah melalui sistem daring atau online. Kebijakan belajar dari rumah itu sangat tepat, terlebih di tengah situasi pandemi corona. Meskipun aktivitas belajar dilakukan dari rumah, namun para siswa tetap bersemangat mengikuti pembelajaran. Selain itu peran orang tua sangat penting, sekaligus bisa mendampingi serta mengawasi anaknya untuk menyelesaikan beberapa tugas yang diberikan oleh gurunya.

"Belajar dari rumah, pasti ada positif maupun negatifnya, yang terpenting, orang tua sangat penting dalam pendampingan belajar anaknya, sekaligus orang tua bisa mengawasi penggunaan gadget. Saat ini, belajar dari rumah pastinya banyak segi positifnya, terlebih lagi bisa mengakrabkan ikatan antara orang tua dan anak. Selain bisa mengerjakan tugas materi dari sekolah orang tua juga bisa mengajarkan pekerjaan rumah kepada anaknya seperti memasak hingga membersihkan rumah. Semua itu juga sebagai pembelajaran anak dan orang tua juga bisa membatasi penggunaan gadget," ungkapnya.

Selama ini, saat belajar dari rumah selama semua siswa tetap semangat dan rajin belajar, bahkan, semua kegiatan belajar juga terpantau guru baik itu melalui grup Whatsapp. Tidak hanya itu, semua tugas juga dikirim lewat Whatsapp dan absen pun juga dikirim melalui grup WA. Agar semua bisa berjalan dengan efektif, maka dibutuhkan tips atau cara mendampingi anak belajar di rumah yang baik selama masa darurat Virus Corona ini orang tua bisa menciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman. 

"Suasana aman dan nyaman Sebisa mungkin, pada masa pandemi virus corona ini orang tua bisa menciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman. Ini adalah kunci utama efektifnya proses belajar, sehingga hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan kondisi rumah senyaman mungkin bagi anak untuk belajar," terang Ny. Putri Koster.

Suasana positif menciptakan suasana positif yang mendukung proses belajar mengajar. Orang tua dapat mendampingi anak saat anak belajar daring, mengerjakan tugas dari sekolah atau belajar mandiri. Kehadiran orang tua dalam proses pendampingan belajar mengajar merupakan sebuah energi positif penambah semangat belajar bagi anak.

"Memberlakukan proses belajar mengajar di rumah dengan disiplin. Terapkan "aturan main" untuk proses belajar mengajar di rumah. Misalnya, jam berapa anak harus mulai belajar, istirahat, melanjutkan belajar, maka dan beribadah. Diskusikan dengan anak tentang pembagian waktu tersebut dan konsekuensi terbaik apa yang bisa diterapkan bersama. Dengan adanya pemberlakuan disiplin ini, harapannya kegiatan belajar mengajar bisa terjadwal dan rutin. Sehingga waktu yang digunakan untuk belajar mengajar di rumah menjadi efisien," tambahnya.

Lebih lanjut, Ny. Putri Koster menyebut jika waktu disesuaikan dengan fleksibel, maka waktu belajar di rumah tidak harus sama dengan waktu belajar di sekolah. Proses dan tugas belajar harus disesuaikan dengan kondisi anak, orang tua dan lingkungan di rumah. Jangan menetapkan target terlalu tinggi bagi anak untuk menyelesaikan tugas sekolahnya dalam satu waktu sementara orang tua juga memiliki tugas lain.

"Jangan stres, usahakan agar para orang tua tidak stres. Sebelum mendampingi anak belajar, pastikan bahwa kondisi orang tua dalam situasi yang baik atau tidak stres. Sehingga proses belajar mengajar dapat tersampaikan dengan baik. Siapkan bahan di luar materi orang tua juga harus bisa menyiapkan bahan-bahan bacaan di luar materi yang diajarkan secara daring atau ditugaskan oleh sekolah untuk menambah wawasan baru bagi anak. Misalnya, materi tentang Covid-19, bencana pandemik, kesehatan maupun kesenian untuk disampaikan kepada anak dengan menggunakan bahasa orang tua," imbuhnya.

Agar bisa menambah wawasan anak, maka orang tua harus melibatkan anak dengan berbagai aktivitas di rumah, seperti membuat kue, memasak, membersihkan rumah, berkebun, bereksperimen, kegiatan kreatif lainnya. Tentunya kegiatan ini dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan disertai dengan penjelasan. Sehingga anak tertarik dan rasa ingin tahu anak untuk belajar semakin bertambah. Serta permainan edukatif ajar anak melakukan berbagai permainan edukatif di rumah. Intinya kembali kepada hidup normal dengan cara baru (utamakan protokol kesehatan) dan manfaatkan teknologi karena kesehatan menjadi hal utama saat ini. (DN - RLS)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com