Terus Bertambah, Hari Ini 10 Orang Sembuh dari Covid-19 di Bali

Denpasar, dewatanews.com - Pemerintah Provinsi Bali, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, menyampaikan perkembangan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) di Provinsi Bali pada Selasa (19/5) petang.

Melalui siaran persnya, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan kabar baik terkait perkembangan pasien Covid-19.

Dikatakan Dewa Indra, hari ini kembali adanya tambahan pasien sembuh sebanyak 10 orang sehingga secara kumulatif pasien sembuh hingga hari ini sudah mencapai 267 orang.

Sementara untuk pasien positif bertambah 4 orang terdiri dari 1 orang PMI dan 3 orang Transmisi Lokal, sehingga jumlah kumulatif pasien positif 363 orang.

"Jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 267 orang (bertambah 10 orang WNI, terdiri dari 5 orang PMI dan 5 orang Non PMI). Jumlah pasien yang meninggal sejumlah 4 orang," ungkapnya.

Dewa Indra mengatakan, jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) saat ini masih sebanyak 92 orang yang berada di 7 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering.

Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali ini mengatakan mengingat transmisi lokal COVID-19 memperlihatkan kecenderungan meningkat dalam beberapa hari terakhir, maka diminta kepada seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin kita semua dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19 yakni selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari keramaian, melaksanakan etika batuk/bersin, melakukan penyemprotan disinfektan pada tempat yang tepat, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. 

"Semakin kita disiplin dalam pelaksanaan pencegahan ini maka transmisi lokal penyebaran COVID-19 pasti bisa kita hentikan," jelasnya.

Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, Ia meminta semua elemen masyarakat membantu dan bekerjasama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tracing contact untuk menemukan siapapun yg pernah kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19 sehingga pemerintah bisa menangani lebih awal orang-orang yang berisiko terinfeksi COVID-19 guna mencegah penyebaran berikutnya kepada orang lain.