Tepat Dihari Puputan Ke-112, Klungkung Terima Benda Pusaka Dari Belanda - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/28/20

Tepat Dihari Puputan Ke-112, Klungkung Terima Benda Pusaka Dari Belanda


Klungkung, dewatanews.com - Tepat dihari Puputan Klungkung ke-112 dan HUT Kota Semarapura ke-28, Kabupaten Klungkung menerima Tombak dan Keris dari Yayasan Westerlaken, Belanda. Benda pusaka peninggalan Perang Puputan Klungkung 1908 itu diserahkan oleh Ketua Yayasan Westerlaken, Rodney di Puri Agung Klungkung, Selasa, (28/4). 

Sebuah mata tombak dan keris dengan ukiran naga dan bilah emas di ujungnya itu diserahkan Rodney kepada Ida Dalem Semaraputra. Disaksikan Ketua DPRD Klungkung, A.A Gde Anom dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, benda pusaka tersebut kemudian diserahkan oleh Ida Dalem kepada Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta untuk dititipkan kepada pemerintah daerah agar dijaga dan dirawat. 

Ketua Yayasan Westerlaken, Rodney mengatakan tombak dan keris ini sebelumnya dimiliki oleh seorang kolektor di Belanda. Sang kolektor kemudian menghubungi Yayasan untuk menyerahkan kembali benda tersebut ke Kerajaan Klungkung. “Kami sangat berharap benda-benda ini dirawat agar tetap terjaga dengan baik,” ujar Rodney. 

Pihaknya memperkirakan kedua benda pusaka yang ikut dibawa ke Belanda paska Perang Puputan Klungkung 1908 itu dibuat sebelum perang itu terjadi. 

“Kedua benda ini sudah tiba di Bali Januari lalu. Kita menunggu penyerahannya tepat dihari Puputan Klungkung sekarang,” sebutnya. 

Ida Dalem Semaraputra menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Westerlaken Belanda yang dengan iklas mengembalikan peninggalan Kerajaan Klungkung. Ini menunjukkan hubungan pemerintah Indonesia dengan Belanda telah terjalin dengan baik. Pihaknya berharap benda-benda lainnya milik kerajaan Klungkung bisa kembali lagi ke Klungkung.

"Kami titip tombak dan keris ini kepada pemerintah daerah untuk dijaga dan dirawat,” ujar Ida Dalem. 

Bupati Suwirta dalam kesempatan itu menyampaikan, tanggal 28 April merupakan hari yang sangat bersejarah bagi Kabupaten Klungkung khususnya Puri Agung Semarapura. Dimana pada tanggal tersebut terjadi Perang Puputan Klungkung, tepat 112 tahun yang lalu. Perayaannya rutin digelar setiap tahun untuk menteladani semangat Ida Dewa Agung Jambe bersama seluruh pasukannya dalam mempertahankan Kabupaten Klungkung. 

“Ditengah situasi saat ini, dengan hening kita tetap bisa memaknai perayaan Hari Puputan Klungkung dan dengan keteladanan Beliau kita bersama-sama gunakan untuk melawan Covid-19,” ujar Bupati Suwirta. 

Bupati menyatakan, dengan disimpan di Museum Semara Jaya Klungkung, pemerintah daerah akan merawat dan menjaga tombak dan keris itu dengan baik. Pihaknya juga mengaku akan berkerjasama dengan peneliti untuk memastikan bagaimana proses pembuatan tombak dan keris tersebut, sehingga nantinya benar-benar ada literatur sebagai petunjuk untuk generasi-generasi kedepan.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com