SMK Teknologi Nasional Cetak Kader Anti Korupsi - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/9/19

SMK Teknologi Nasional Cetak Kader Anti Korupsi


Denpasar, Dewata News. Com - Korupsi bisa dikatakan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri, bahkan berdampak pada kerugian perekonomian atau keuangan negara. Pemerintah sendiri tengah gencar memerangi penyakit ini. 

Upaya pemberantasan korupsi tentu harus didukung semua komponen masyarakat, tak terkecuali lembaga pendidikan. Oleh karena itu SMK Teknologi Nasional Denpasar berkomitmen mencetak kader atau komunitas Anti Korupsi di lingkungan sekolah.

Waka Humas dan Kesiswaan SMK Teknologi Nasional Denpasar Ni Wayan Parwati Asih, ditemui saat peringatan hari Anti Korupsi, Senin (9/12) menjelaskan salah satu upaya pemberantasan korupsi pencegahan sejak dini, sehingga pendidikan Anti Korupsi sangat tepat diberikan di kalangan pelajar. 

"Jika perlu komunitas anti korupsi menjadi bagian dari kegiatan esktrakulikuler. Hal terkecil yang bisa dilakukan komunitas misalnya di OSIS melakukan kegiatan wajib menyerahkan laporan pertanggungjawaban kegiatan berseta nota asli ,” kata Parwati, sembari menilai pendidikan antikorupsi yang disematkan dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) masih belum cukup.

Menurut Parwati, anak usia SMA sederajat, biasanya lebih mudah terpengaruh paham dari teman sebayanya, sehingga komunitas Anti Korupsi ini sangat vital. Ia tak menampik masih terganjal sejumlah kendala, seperti minimnya pengetahuan dan instruktur untuk memeberikan materi. Ia juga meminta jajaran guru turut mendukung program pendidikan karakter tersebut.

Selaku pendidik, ia berharap adanya mata pelajaran khusus antikorupsi yang terangkum dalam kurikulum, agar peserta didik lebih spesifik mendapatkan pengetahuan. "Dampaknya, generasi muda Indonesia akan memahami norma dan aturan hukum yang membatasi soal tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dan diperlukan juga sinergi antara penegak hukum dengan lembaga pendidikan," imbuhnya.

Tak hanya itu, dia juga menginginkan adanya pembentukan gugus tugas atau komunitas intra sekolah yang khusus mengkampanyekan antikorupsi, seperti KSPAN (kelompok siswa peduli aids dan narkoba), ia yakin jika ada komunitas antikorupsi, kampanye memerangi kejahatan luar biasa itu akan semakin masif dikalangan anak usia dini. 

"Sebenarnya untuk mengatasi korupsi kalau dari ranah keluarga kan sudah keluarga yang bertanggung jawab. Nah kalau dari ranah lembaga pendidikan, karena tidak ada komunitasnya, yang lebih efektif sebaiknya pemerintah terkait atau lembaga yang membidangi korupsi ini membuat komunitas antikorupsi. Kedepannya komunitas ini tentu akan mensosialisasikan ke sekolah-sekolah, bagaimana bahaya korupsi, terus bagaimana pentingnya hidup jujur, bersih, dan lain sebagainya," tandasnya.

Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (PERDIKNAS) Denpasar . Dr. A.A. Ngurah Eddy Supriyadinata Gorda Saat di konfirmasi melalui telepon menyambut baik akan ada nya pembentukan. Komunitas Anti Korupsi di SMK Teknologi Nasional Denpasar. 

Mengingat Sudah menjadi budaya sehingga harus dimunculkan budaya baru untuk mengatasi nya di Indonesia, kususnya Bali untuk itu menanamkan budaya Anti Korupsi butuh proses yg panjang itulah pentingnya pendidikan korupsi harus ditanamkan anak sejak usia dini. Karena korupsi tak bisa dilawan hanya dengan retorika atau pidato melainkan dengan integritas. (DN - Bdi)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com