Puisi "Kemerdekaan" Menggema di Lapangan Bhuana Patra - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/28/19

Puisi "Kemerdekaan" Menggema di Lapangan Bhuana Patra


Kemerdekaan ini adalah usaha
Usaha tanpa menyerah para pahlawan
Kemerdekaan ini adalah keringat
yang setia mengucur ruah hingga habis

Begitulah sepenggal baris pertama dari Puisi "Kemerdekaan" yang digemakan Seniman Sastra Modern Buleleng, Made Tirthayasa sesaat upacara serimonial Penutupan Pameran Pembangunan dan Hiburan Rakyat HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI di Lapangan Bhuana Patra Singaraja, Selasa malam (27/08).

Pada bait yang lain nurani Tirthayasa tersentuh akan Tat Twam Asi

Jika Kau adalah aku
Pahami Tat Twam Asi
Engkau adalah Aku
Maka tereiakkanlah hal yang sama
Denga suara keras menyalak
Merdeka....Merdeka...Merdejka.....
Dilanjutkan dengan bait demi bait lainnya

Dengan suara menggelegar kita berteriak
Menyalakkan suara lantang
Merdeka....Merdeka...Merdeka....
Maka marilah kita berteriak bersama
Karena aku,kau dan kalian
Akan meraih peran besar
Menuju Kemerdekaan yang hakiki
Kemerdekaan yang sejati
Kita wajib melakukannya
Karena kita Indonesia........dan seterusnya....

Kalimat demi kalimat yang terangkum dalam Puisi Kemerdekaan ini tersentuh dari perjuangan jiwa patriotisme para pahlawan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang harus diteladani oleh generasi millenial dalam mengisi kemerdekaan harus menjadi generasi yang aktif, berwawasan nasionalis agar nantinya jadi generasi kebanggaan Indonesia yang cerdik.

Termasuk pula, bagaimana generasi millenial di Buleleng khususnya, menaruh minat dan bakat pada sastra modern mengingat Buleleng cikal bakal sastra modern menembus kancah nasional yang dirintis oleh AA Panji Tisna.

Dipicu semangat Panji Tisna yang sempat dikenal dekat semasa hidupnya, begitu juga Gede Dharna, tak segan-segan Tirthayasa sebagai seniman sastra modern secara otodidak tanpa mengenyam pengetahuan sastra di perguruan tinggi hingga menapakkan langkah usia lanjut ini meminta ruang dan waktu di setiap event. 

Kenapa? Itu dilakukan Cantiryas Boy nama samaran Tirthayasa pemilik Sanggar Sastra Puri Tirta sejak era 1970-an dan dedengkot Dermaga Seni Buleleng ini, karena ruang dan waktu dari kepedulian pemerintah kabupaten Buleleng terhadap seni sastra modern nyaris tidak ada.

Karena itu, penampilan sosok tua di panggung resepsi HUT ke-394 Kota Singaraja, 30 Maret 2019, Malam Resepsi HUT ke-74 Kemerdekaan RI dan panggung Hiburan Rakyat 2019 ini semata untuk memotivasi generasi millenial menaruh minat dan bakat pada sastra modern, khususnya puisi.tanpa meninggalkan bermedia sosial yang arif. 

Karena kreativitas dunia maya juga mendatangkan duit. Sehingga mencari uang tak hanya lewat perkantoran menjadi pegawai negeri. ~ Made Tirthayasa -

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com