Dari Dialog Kebangsaan KNPI dan FPK Buleleng - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/24/19

Dari Dialog Kebangsaan KNPI dan FPK Buleleng


MENGISI Kemerdekaan di era Millenial tentunya tidak akan dengan apa yang telah diperjuangkan para pendiri bangsa ini. Namun demikian, semangat nasionalisme itu masih ada pada generasi millennial saat ini, tetapi apa yang dilakukan untuk mengisi kemerdekaan?

Terketuk hatinya, LPP RRI Singaraja menggelar Dialog Kebangsaan bertajuk "Mengisi Kemerdekaan di Era Millenial", di Wantilan Laksana Budaya RRI Singaraja, Sabtu (25/08).

Demi lancarnya Dialog Kebangsaan yang disiarkan langsung dalam menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan perjuangan di dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan RI, sehingga dapat membangkitkan semangat nasionalisme pada generasi millennial pihak RRI mengundang narasumber Ketua DPD KNPI Kabupaten Buleleng Putu Gede Parma dan Ketua FPK Kabupaten Buleleng Ida Bagus Lilik Sudirga Raka yang dipandu moderator Ayu Sundari.

Dialog Kebangsaan ini juga organisasi kemasyarakatan dan pemuda di Kabupaten Buleleng yang telah memberikan masukan dengan topik yang menjadi perbincangan di 74 tahun Kemerdekaan RI.

Solusinya? Melalui komonitas millenial di masyarakat beraktifitas positif dan memberikan nilai tambah terhadap arah pembangunan ke depannya implementasi 4 konsensus kebangsaan.

Pentingnya dibangun Karakter mulai dari membangun keluarga yang Pancasila'is. Sehingga sugesti yang berkaitan dengan Pancasila dimulai sejak dini

Disisi lain, KNPI diharapkan bisa memfasilitasi masalah kebangsaan bangkit melalui ideologi Pancasila. Dan juga berawal dari etika dan budi pekerti yang baik.

Tokoh agama yang senantiasa mengurai kotbah maupun darma wecana mengajarkan, bagaimana menjadi santun.

Tidak mengandalkan pemerintah, karena kita punya potensi, seperti contoh buang sampah di jalan dan lain-lain.

Kerja nyata di landasi oleh budaya bangsa melalui pembinaan pembinaan olahraga, seperti karate menjadi juara dunia, seni budaya menjadi lebih dikenal di seluruh dunia.

Karena itu, pembentukan karakter berbasis budaya bangsa, disiplin, etika positif.

Begitu juga, pembangunan diarahkan selain pembangunan karakter, juga produk lainnya yang bisa bersaing.

Berharap hasil Dialog Kebangsaan seperti ini bisa diimplementasikan dengan menyampaikan kepada lembaga legislatif dan eksekutif. - Made Tirthayasa -

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com