Tewasnya Mahasiswi Undiksha Akibat Penekanan Jalan Nafas - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/13/19

Tewasnya Mahasiswi Undiksha Akibat Penekanan Jalan Nafas


Buleleng, Dewata News. Com – Dari hasil Otopsi yang dilakukan terhadap jenazah Ni Made Serli Mahardika (20) oleh Tim Forensik Rumah Sakit (RS) Sanglah di Denpasar, ternyata tewasnya mahasiswi Undiksha Singaraja yang dibunuh kekasihnya itu akibat penekanan jalan nafas.

Kegiatan Otopsi itu memenuhi permintaan pihak Kepolisian di Buleleng untuk mengetahui penyebab tewasnya korban pembunuhan yang dilakukan Tim Forensik RS Sanglah Denpasar, Jumat (12/04).

Pelaksanaan Otopsinya dipantau Kanit Reskrim Polsek Kota Singaraja, Polres Buleleng, Iptu Suseno, SH yang menangani kasus pembunuhan yang menghebohkan, khususnya di kalangan Undiksha Singaraja.
Selain itu, juga tampak keluarga korban, di antaranya ibu kandungnya, Ni Nyoman Sarini.

Kepala Forensik RS Sanglah, dr Dudut Rustyadi mengatakan, kematian Ni Made Serli Mahardika akibat penekanan jalan nafas.

Hasil Otopsi terdapat luka memar pada dahi, bibir dan leher akibat kekerasan benda tumpul di tubuh mahasiswi semester IV jurusan Pendidikan Fisika tersebut. 

“Penyebab kematian karena penekanan jalan nafas sehingga kehabisan oksigen yang diduga akibat dicekik,” ujarnya.

Sementara dari proses penyidikan sementara, bahwa saat kejadian hari Senin (08/04) pukul 19.00 Wita di tempat kost korban yang ada di jalan Wijaya Kusuma Gang I no.1 Singaraja, korban selain wajahnya ditutupi bantal, juga dicekik karena korban melawan.

Ibu korban, Ni Nyoman Sarini (49) mengatakan, semasa hidup putrinya adalah sosok penurut dan manja serta rajin sembahyang. 

Dengan raut wajah sedih didampingi keluarga di ruang jenazah RS Sanglah, Sarini tidak menyangka bahwa pada Kamis (04/04) sore merupakan pertemuan terakhirnya dengan sang anak. “Kamis sore dia balik ke Singaraja dan saya bersama ayahnya pulang ke negara,”ucapnya.

Sampai Singaraja, korban masih berkomunikasi dengan orang tuanya. Bahkan, sang ibu mengingatkan agar membawa pakaian sembahyang kalau pulang ke Tabanan, Senin (08/04). 

“Komunikasi terakhir Minggu (07/04). Besoknya Senin dia tidak ada kabar lagi dan malamnya saya menelepon teman-temannya,”ujar ibu dua anak ini.

Selasa (9/4/2019) siang, teman-teman korban memberitahu Sarini kalau kamar kos Serli di Jalan Wijaya Kusuma Gang I/1 Kelurahan Banyuasri, Buleleng, terkunci tapi sepeda motornya ada di parkiran. Namun, kedua orang tua almarhum tidak punya firasat buruk lantaran kos yang ditempati anaknya milik keluarganya. “Saya hanya berpikir mungkin dia sibuk sehingga belum memberikan kabar,” ujarnya.

Keesokan harinya, Sarini mulai cemas karena Ayu—sapaan akrab korban dikabarkan teman-temannya tidak ada kuliah. Ia pun menghubungi saudaranya (pemilik kos) dan diberitahu kalau pacarnya yang tidak lain adalah pelaku Kadek Indra Jaya alias Kodok (21) dilihat di kosan, Sabtu (06/04).

Sarini kembali menghubungi teman-teman korban meminta tolong agar memastikan kondisi anaknya, sampai akhirnya putri pertamanya itu ditemukan tewas mengenaskan dalam kamar kos. 

“Dia itu orangnya temperamental. Selama setahun pacaran anak saya sering diancam dan saat meminta putus diancam akan dibunuh,” ungkapnya.

Sarini juga membantah adanya pemberitaan, bahwa anaknya hamil dan meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Terkait kapan jenazah akan disemayamkan, Sarini mengaku masih berembuk dengan keluarga untuk mencari hari baik. 

Sementara ketika pihak Kepolisian merilis kasus pembunuhan ini di ruang Humas Polres Buleleng, Jumat (12/04), bahwa pelaku Kadek Indra Jaya alias Kodok melakukan perbuatannya karena rasa "cemburu", karena korban sering berkumpul dengan laki-laki teman kuliahnya.

Begitu Wakapolres Buleleng Kompol Ronny Riantoko, didampingi Kapolsek Kota Singaraja Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma dan Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya tuntas lakukan press release, Kanit Reskrim Polsek Kota Singaraja Iptu Suseno datang dari tugas memantau proses Otopsi di RS Sanglah Denpasar. Selanjutnya mereka masuk ke ruang Humas Polres Buleleng. (DN - TiR).--

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com