Sapi Gerumbungan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/8/19

Sapi Gerumbungan


Sapi Gerumbungan, tradisi unik Buleleng, tahun 1910-an. Banyak tradisi unik, warisan dari leluhur masih berkembang baik di kalangan masyarakat, salah satunya adalah #Sapi #Gerumbungan.

Sapi Gerumbungan sering diterjemahkan menjadi “Bull Race”, meskipun hakekatnya sapi gerumbungan ini bukan “lomba” atau “race”, dimana faktor kecepatan dipergunakan sebagai penentu pemenang.

Dalam pertunjukan Sapi Gerumbungan , sepasang sapi pada lehernya dihubungkan dengan kayu yang dinamakan "uga", ditengah-tengah ”uga” tersebut terbentang kayu sepanjang 3 meter tempat si joki berdiri.

Seperti Karapan Kerbau ”makepung” di Jembrana . Kerbau-kerbau tersebut dihiasi, digantungkan sebuah genta besar dinamakan Gerumbungan.

Dahulu petani setelah membajak sawahnya sering mengadakan lomba yang dikenal dengan ”megerumbungan”.

Gerumbungan itu sendiri seperti ”kerocongan” yang digantungkan di leher sapi dan akan menimbulkan bunyi yang khas di saat sapi berlari.
Tujuan megerumbungan ini selain hiburan, kesenangan, juga persembahan kepada Dewi Sri agar memperoleh panen padi yang bagus.

Sebagai atraksi, oleh Pemerintah Kabuipaten Buleleng, Sapi Gerumbungan ditampilkan setiap memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI.

Pada awalnya atraksi Sapi Gerumbungan ditampilkan di lahan basah ketika suasana petani lagi aktivitas membajak menjelang tanam padi. 

Seingat penulis, pertamakali menyaksikan Sapi Gerumbungan di lahan basah, yakni di area SPBU Banyuasri, di mana Patung Sapi Gerumbungan dipajang menghadap ke barat.

Semakin diminati atraksi Sapi Gerumbungan ini dan memicu makm bangkitnya kelompok-kelompok sapi gerumbungan, tidak saja di pedesaan tapi juga di perkotaan, sepertri Kelompok Tani Gopala di Kelurahan Banjar Tegal.

Oleh Pemkab Buleleng melalui leading sector Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (kini Dinas Pariwisata) Kabupaten Buleleng, atraksi Sapi Gerumbungan tidak saja mengisi kegiatan HUT Proklamasi Kemerdekaan, tapi juga HUT Kota Singaraja dan setiap diselenmggarakan event oleh Pemkab Buleleng, seperti Lovina Festival, Buleleng Festival.

Hanya saja atraksi Sapi Gerumbungan ditampilkan di lahan kering, seperti misalnya di lapangan olahraga Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Lovina.

Pernah juga atraksi Sapi Gerumbungan oleh Pemkab Buleleng ditamilkan di lahan basah di kawasan Desa Kaliasem. Tapi, entah apa menjadikan tampilan Sapi Gerumbungan di lahan basah ini tidak berlanjut, dan kembali di lahan kering dan semakin ”kering” atraksi Sapi Gerumbunghan ini tampil. ~ Made Tirthayasa ~

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com