Sukana: Penerapan Pendidikan Karakter Dikalangan Generasi Muda Butuh Proses - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/15/19

Sukana: Penerapan Pendidikan Karakter Dikalangan Generasi Muda Butuh Proses


Denpasar, Dewata News. Com - Salah satu pengamat pendidikan yang juga sempat menjabat sebagai Plt. Kadis Dispora Kota Denpasar, Drs. I Wayan Sukana, M.SI mengatakan selama ini pendidikan karakter yang didengungkan oleh pemerintah masih menjadi fonomena masyarakat dan bangsa. "Kemudian untuk bisa menciptakan generasi muda berkarakter tentu akan butuh proses seperti diperlukan komitmen semua sektor yakni pendidikan agama, sosial, masyarakat, orang tua, lingkungan dan komunitas," ujar Sukana yang kini juga menjabat sebagai Kelian Adat dan Wakil Bendesa, Jumat (15/2).

Sukana  yang juga maju mencalonkan diri menuju DPRD Kota Denpasar dari Partai Golkar dapil Denpasar Timur nomor urut 5, harapan masyarakat dan pemerintah menciptakan pendidikan yang berkarakter dan berbudaya. "Sejauh itu harus ada langkah-langkah yang tepat yang dimulai dari perencanaan  melibatkan semua komponen yang punya komitmen dan sosialisasi bergerak secara serentak. Untuk kompak dan serentak jangan saling menyalahkan satu sama lain," terangnya.

Sukana juga sempat menjadi Ketua Karang Taruna Bali dan Pengurus Karang Taruna Nasional periode 2008-2013 menjelaskan, setiap persolan yang muncul musti duduk bersama mencari akar permasalahanya atau dipecahkan bersama - sama, baru disertai tindakan."Intinya jangan saling menyalahkan harus bergerak dan berusaha bersama sama untuk bisa mewujudkan pendidikan berkarater," jelasnya.

Kemudian, soal kurang efektip terkait aktivitas pembuatan ogoh-ogoh oleh kalangan generasi muda yang waktunya terbuang dengan sia-sia. Itu kembali lagi pada pengawasan orang tuanya. "Bahkan juga pengawasan dari kelian adat atau organisasi sekehe truna-truni jangan membiarkan aktivitas pembuatan ogoh hingga berlarut-larut, sebab ada beberapa generasi muda yang terlibat dalam pembuatan ogoh-ogoh masih berstatus pelajar," imbuhnya.

Sukana menambahkan, jalan atau tidaknya penerapan pendidikan berkarakater pada generasi muda tersebut tergantuk dari sejauh mana peran serta semua pihak dalam melakukan pembinaan dan pengawasan. "Boleh mengembangkan kreativitas seperti pembuatan ogoh-pgoh, namun waktunya juga diingat kalau sebagai pelajar bila sudah jam belajar harus belajar. Itu baru bisa menerapkan dan mencerminkan yang namanya pendidikan berkarakter," pungkasnya.

Disinggung soal kenakalan siswa di era milinium sekarang ini, Sukana menambahkan, kalau ada siswa yang berani kepada guru banyak faktor penyebabnya. Salah satinya faktor dari anak itu sendiri dengan karakternya yang kerap kali mengganggu pikiran si anak tersebut. Melihat kondisi tersebut, maka disinilah peran guru harus bisa lebih intropeksi diri. "Bahkan guru harus memahami konsep sesungguhnya menjadi seorang guru yakni seorang guru harus patut ditiru dan  digugu," tambahhya. (DN - Bdi)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com