Desa Batuan Nangun Pramananing Loka Bali Antuk Ngajegan Basa, Aksara lan Sastra Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/17/19

Desa Batuan Nangun Pramananing Loka Bali Antuk Ngajegan Basa, Aksara lan Sastra Bali


Gianyar, Dewata News. Com - Desa Batuan Kecamatan Sukawati, Gianyar menggelar lomba mesatua Bali bagi kalangan ibu PKK. Tidak hanya  itu, lomba nyurat aksara Bali pun digelar bagi kalangan siswa SD, Minggu (17/2). 

Diikuti 17 peserta perwakilan dari masing-masing banjar, ini bertujuan untuk Nangun Pramananing Loka Bali Melarapan Antuk Ngajegan Basa, Aksara lan Sastra Bali.

Peringatan Bulan Bahasa Bali sebagai implementasi Pergub Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali  ini gencar dilakukan desa-desa se Kabupaten Gianyar.

Di Desa Batuan, salah satunya, lomba mesatua yang diperuntukkan bagi ibu-ibu PKK ini mengundang tawa para penonton. Tujuh belas peserta mulai dari ibu muda hingga lanjut usia,  beradu cerita dan melucu di hadapan penonton hingga membuat tertawa. Maklum jarang tampil didepan umum, tidak sedikit,  juga yang grogi dan tegang bercerita.

I Nyoman Netra, Perbekel Desa Batuan, mengatakan merasakan  pentingnya memperhatikan kearifan lokal yang memberi nilai positif pada masyarakat. Dilibatkannya kaum ibu PKK, tiada lain untuk menggugah kembali tradisi mesatua pada jaman dahulu. Ketika seorang ibu, senantiasa mendongeng kepada anak-anaknya menjelang tidur. Menariknya, sebagai penonton lomba Mesatua Bali ini secara khusus dihadirkan ratusan anak-anak se Desa Batuan. Anak-anak pun tampak bengong sesekali tertawa mendengar para ibu bertutur cerita dengan penuh ekspresi.

"Jaman sekarang, mendongeng dari ibu ke anak nyaris tidak ada. Maka itu lewat lomba ini, kami menggugah kaum ibu agar mau mendongeng untuk anak-anak mereka, di tengah gempuran teknologi yang semakin canggih," ujar Perbekel dua periode yang habis masa jabatannya, Senin (18/2) hari ini. 

PKK yang terpilih sebagai juara I akan mewakili Desa Batuan pada jenjang selanjutnya, bahkan diharapkan bisa menjadi duta Gianyar di Provinsi Bali. Praktisi dan akademisi Bahasa Bali diluar domisili Desa Batuan juga dilibatkan untuk hasil yang infependen.

"Juri independen, netralitas dan transparan. Kami ingin dapatkan juara yang memang layak mewakili desa," jelasnya didampingi Ketua BPD Desa Batuan, I Wayan Surat.

Sementara  Penyuluh Bahasa Bali Desa, I Made Wiadnyana SPd B mengaku geliat pelestarian bahasa, aksara dan sastra Bali saat ini mulai terasa. "Ini momen yang tepat, ketika terjadi penurunan penggunaan bahasa Bali khususnya di kalangan anak dan remaja," ujarnya. 

Dengan agenda ini, kedepan , pihaknya bekerjasama dengan pemerintahan desa merancang program lomba 'Mepadik' atau Mereraosan saat meminang mempelai pengantin perempuan. "target pesertanya adalah para pemuda, yang mau tidak mau, suka tidak suka akan melalui tahapan Memadik ketika akan menikah," jelasnya. 

Lomba ini penting, mengingat prosesi Memadik lazimnya menggunakan sor singgih bahasa. Selain itu, upaya pelestarian bahasa Bali sejak dini juga diprogramkan dengan membentuk kelompok belajar. "Pesertanya bisa siapa saja yang berminat belajar Bahasa Bali, terutama pelajar mulai kelas 3 SD. Kami sudah beberapa kali latihan, setiap hari Minggu," ujarnya. (DN - CiN)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com