Mr I Gst Ketut Pudja, Pahlawan Asal Buleleng yang Ikut Rumuskan Negara Indonesia - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/26/19

Mr I Gst Ketut Pudja, Pahlawan Asal Buleleng yang Ikut Rumuskan Negara Indonesia


PADA uang rupiah logam pecahan Rp1.000 terpampang gambar wajah pahlawan nasional asal Bali, yakni Mr I Gusti Ketut Pudja. Apa jasa besar beliau hingga ditetapkan sebagai pahlawan nasional dan gambar wajahnya terpampang di pecahan uang logam? 

Dari penelusuran Dewatanews.com, diketahui I Gusti Ketut Pudja lahir di Singaraja 19 Mei 1908, putra pasangan I Gusti Nyoman Raka dan Jero Ratna Kusuma yang merupakan bangsawan Bali. Tahun 1934 ketika berusia 26 tahun, I Gusti Ketut Pudja berhasil mendapatkan gelar Meester in de Rechten dari Rechts Hoge School di Jakarta, kemudian bekerja di sebuah kantor residen Bali dan Lombok di Singaraja.

I Gusti Ketut Pudja ikut merumuskan negara Indonesia melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mewakili Sunda Kecil (saat ini Bali dan Nusa Tenggara). Ia juga hadir dalam perumusan naskah teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Pada 22 Juni 1945 terbentuklah Piagam Jakarta yang menghasilkan 5 butir cikal bakal Pancasila.

Sebagian masyarakat Indonesia bagian timur tidak setuju dengan bunyi pada butir sila pertama, termasuk I Gusti Ketut Pudja. Ia yang menyarankan agar bunyi butir pertama diganti menjadi Ketuhanan yang Maha Esa yang akhirnya diubah melalui perundingan.

Pada tanggal 22 Agustus 1945, Presiden Soekarno mengangkat I Gusti Ketut Pudja menjadi Gubernur Sunda Kecil atau Bali pada saat itu masih disebut Wakil Pemimpin Besar Bangsa Indonesia Sunda Kecil. Tugas pertamanya sebagi gubernur adalah menyebarluaskan proklamasi kemerdekaan dan menjelaskan konsep dan struktur pemerintahan pada masyarakat hingga ke pelosok. 

I Gusti Ketut Pudja juga berjuang mengusir penjajah Jepang. Dia memerintahkan para pemuda untuk melucuti senjata Jepang yang pada saat itu sebagian masih berada di Bali. Ia sempat ditangkap tentara Jepang di akhir 1945.

I Gusti Ketut Pudja tutup usia 4 Mei 1977 di Jakarta. Atas jasanya, Presiden Soeharto pada saat itu menganugerahkan penghargaan Bintang Mahaputera Utama dan pada tahun 2001 ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai Pahlawan Nasional.

Pemerintah Kabupaten Buleleng mengabadikan nama Mr.Ketut Puja pada Gedung yang berdiri megah di pelataran eks Pelabuhan Buleleng. Namun, sepertinya nama Pahlawan Nasional yang mengangkat nama Buleleng, Bali ini seperti lebih di”tenggelam”kan dengan sebutan gedung Imaco. ~ Made Tirthayasa ~

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com