Penutupan Pemuteran Bay Festival 2018 ”Numplek Blek” Penonton - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/16/18

Penutupan Pemuteran Bay Festival 2018 ”Numplek Blek” Penonton


Buleleng, Dewata News. Com — Setelah berlangsung selama empat hari dengan berbagai kegiatan seni dan budaya bernuansa Rwa Bhineda, Sabtu (15/12) malam, gelaran Pemuteran Bay Festival II - 2018 berakhir semarak dibanjiri masyarakat penonton yang “numplek blek” bagai penyambutan malam Tahun Baru 2019. Sukses pelaksanaan event pelestarian lingkungan konservasi terumbu karang Rwa Bhineda diharapkan akan lebih banyak mendatangkan wisman ke Bali Utara, khususnya ke desa wisata yang warganya komitmen melestarikan konservasi lingkungan, terumbu karang.

Secara resmi Pemuteran Bay Festival (PBF) II - 2018 ditutup oleh Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng Drs. I Ketut Asta Semadi, MM. Sabtu (15/12) malam di Tanjung Budaya, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

Acara yang bertemakan ”The Spirit of Rwa Bhineda” ini memiliki arti perbedaan mengantarkan pariwisata Buleleng menuju pariwisata berkelanjutan. Selama berlangsung gelaran Pemutaran Bay Festival telah mampu memutar ekonomi masyarakat di seputaran Desa Pemuteran, terlihat dari peningkatan jumlah transaksi keuangan secara keseluruhan sebesar Rp498.000.000.00 dibandingkan dengan gelaran tahun 2017 sebelumnya, tercatat transaksi yang terjadi sebesar Rp.250.000.000.00.

Selain itu, gelaran Pemuteran Bay Festival juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, salah satunya penenggelaman biorock berupa struktural Barong dan Rangda yang mengawali kegiatan seni budaya ini. Di samping aksi gemar makan ikan 3.000 tusuk sate udang yang diperuntukkan kepada masyarakat umum, dan dimeriahkan oleh penampilan artis Bali maupun lokal serta berbagai jenis kesenian dan perlombaan.

Usai membacakan sambutan Bupati Buleleng. I Ketut Asta Semadi mangatakan, bahwa upaya Pemkab Buleleng dalam meningkatkan pariwisata terus di lakukan. Dengan menjalin kerjasama yang baik bersama seluruh stake holder melalui penyelenggaraan festival dan atraksinya dipastikan pariwisata yang ada di Buleleng mampu bersaing dengan pariwisata yang ada di dunia. ”Kerjasama, baik pemerintah, swasta dan masyarakat Desa Pemuteran secara bersama-sama menunjang pariwisata melalui festival”, ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Karang Lestari. Agung Mantra mengatakan, gelaran Pemuteran Bay Festival II-2018 ini mengambil konsep Rwa Bhineda. Konsep Rwa Bhineda sendiri merupakan pondasi dasar dari Desa Pemuteran. ”Ini sangat terkait dengan pondasi dasar desa Pemuteran, yaitu mutering jagat, keharmonisan dan keseimbangan”, ucapnya.

Untuk mengaplikasikan konsep Rwa Bhineda didalam sebuah iconik budaya, Agung Mantra memilih icon budaya Bali, yaitu biorock berupa Barong dan Rangda yang sudah ditenggelamkan di dasar laut desa Pemuteran. Seperti diketahui, bahwa di teluk desa Pemuteran sudah banyak ditenggelamkan berbagai macam jenis karya struktur terumbu karang. ”Ada gajah mina, bedawang nala, garuda dan sekarang barong dan rangda”, paparnya.

Agung Mantra berharap, kegiatan ini merupakan momentum untuk mengingatkan kepada generasi muda dan wisatawan mancanegara yang melakukan diving maupun yang terlibat dalam konservasi, bahwa di Bali itu banyak warisan budaya yang diaplikasikan di berbagai hal.

”Bagaimana kita mengkonservasikan kombinasi budaya dan konservasi lingkungan dalam konsep Rwa Nhineda”, imbuhnya. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com