”Satu Jalur” Jalur Percepat Pembanguan Shorcut Diawali Ground Breaking - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/14/18

”Satu Jalur” Jalur Percepat Pembanguan Shorcut Diawali Ground Breaking


Buleleng, Dewata News. Com — Salam ”satu jalur” yang menjadi senjata pamungkas pada Pemilihan Gubernur Bali pasangan Wayan Koster – Cok.Ace dibuktikan dengan percepatan pembangunan short cut yang selama ini menjadi impian masyarakat Buleleng untuk memiliki jalan penghubung Singaraja-Denpasar dengan jarak yang singkat, kini sudah terealisasi. 

Tak terkecuali Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyan,ST yang selama ini berjuang keras untuk merealisasikan jalan baru tersebut dengan melobi ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali. Ternyata usaha Bupati PAS sapaan akrab Putu Agus Suradnyana pun mendapat dukungan dari Gubernur Bali I Wayan Koster yang ikut mendorong Pemerintah Pusat agar segera merealisasikan pembangunan jalan tersebut.

Sebagai bukti, sebelum mengakhiri tahun 2018 ini pembangunan Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani ini mulai dikerjakan. Pembangunan jalan baru ini ditargetkan selesai pada tahun 2021 dengan jumlah 10 titik lokasi pekerjaan. 

Khusus untuk Kabupaten Buleleng, terdapat 6 titik proyek yang akan dikerjakan secara berkelanjutan. Sisanya terdapat di Kabupaten Tabanan sebanyak 4 titik. Untuk tahun 2018, pekerjaan pembangunan jalan baru tersebut dimulai dari titik 5 dan 6 yang lokasinya di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

Pembangunan jalan titik 5 dan 6 ini bernilai Rp140.648.958.700 dengan estimasi waktu pelaksanaan selama 418 hari kalender. Panjang jalan yang akan dikerjakan mencapai 1.950 meter dengan jenis kontruksi jembatan type gelagar menerus dengan jenis bangunan atas PCi Gerider, jenis bangunan bawah abutment dan pilar menggunakan bore pile. 

Proyek pembangunan ini dikerjakan oleh Adhi-Cipta KSO. Nantinya, jalan baru dititik 5 dan 6 ini dapat memangkas waktu perjalanan yang dulunya mencapai 7 menit perjalanan menjadi 3 menit. Ini dikarenakan jumlah tikungan berkurang dari 15 tikungan menjadi 5 tikungan.

Pengerjaan jalan baru ini diawali dengan ”Ground Breaking” yang dibuka langsung Gubernur Bali I Wayan Koster didampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Kepala Balai Besar Pelakasana Jalan Nasional (BBPJN) VIII I Ketut Darma Wahana, Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna,SH, Rabu (14/11).
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST mengaku sangat bersyukur, karena dengan dibangunya jalan ini, impiannya bersama masyarakat Buleleng telah dijawab oleh Pemerintah Pusat. Bupati PAS menegaskan, ini merupakan langkah nyata dukungan pemerintah untuk keseimbangan Bali Utara dan Bali Selatan. Bupati PAS akan mengambil ancang-ancang untuk menata SDM di Kabupaten Buleleng.

”Paska dibangunnya jalan ini, mulai hari ini saya akan menata SDM, Sosial Budaya dengan baik, tata ruang dengan baik, sehingga setelah ini berkembang ruang-ruang di Buleleng masih tetap seperti semula dengan tetap menjaga lingkungan kita, laut kita dan tetap memberikan iklim investasi yang positif di Kabupaten Buleleng,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan, terealisasinya pembangunan jalan ini dikarenakan adanya sinergitas antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. 

Koster mengatakan, dirinya sangat konsen mendorong pembangunan infrastruktur di Bali. Sebagai destinasi wisata dunia, lanjut Koster, Bali sangat lambat dalam pembangunan infrastruktur, sehingga Ia berjanji dalam periode petamanya menjabat akan fokus untuk membangun infrastruktur.

”Lima tahun kedepan ini saya akan fokus membangun infrastruktur, baik itu darat, laut dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi,” ucapnya.

Gubernur Koster mengaku, setelah dilantik selalu mengadakan rapat untuk mempercepat pembangunan jalan baru Singaraja-Mengwitani. Koster juga mengaku siap menggunakan dana APBD Provinsi untuk membantu pembangunan jalan baru Singaraja-Mengwitani.

”Tahun depan akan dibangun jalan dititik 3 dan 4, tahun 2020 di titik 7 dan 8, tahun 2021 titik  1,2,9, dan 10. Kalau dana APBN tidak bisa menyelesaikan secara bersamaan, kami akan ambil 1 titik dengan menggunakan APBD Provinsi yang penting tahun 2021 jalan ini bisa selesai,” pungkasnya. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com