Lewat Legislatif, Rochineng ”Membangun Harapan Masyarakat” Entaskan Kemiskinan

Buleleng, Dewata News. Com — Semangat mengabdi untuk masyarakat secara langsung membawa optimisme begitu kuat bagi sosok Dr. I Ketut Rochineng, SH, MH yang kelahiran Desa Petemon, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng. 

”Ketika optimisme ini terwujud menjadi anggota Dewan Bali, bisa secara langsung menyerap aspirasi masyarakat. Berbeda ketika pengabdian di lembaga birokrasi yang tugasnya melayani kalangan birokrasi di daerah Bali, selaku Kepala BKD Provinsi Bali. Karena itu, dengan bekal swadharma pengabdian secara langsung kepada masyarakat, sehingga masa pensiun sebagai ASN yang semestinya, bulan Desember nanti, sudah jauh-jauh hari mohon diri pensiun menjelang ditetapkan dalam daftar calon tetap (DCT) anggota DPRD Bali dari PDI Perjuangan Dapil Kabupaten Buleleng dengan nomor urut 12”, kata I Ketut Rochineng ketika ditemui di rumah kediamannya, wilayah Seririt, Rabu (07/11) siang.

Dengan pengalaman Rochineng sebagai aparat di birokrai hampir 40 tahunan yang sebelum mengakhiri masa tugasnya hampir 40 tahunan diberikan kepercayaan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjadi Penjabat Bupati Kabupaten Gianyar ini, tidak perlu diragukan lagi dalam melaksanakan swadharma.

”Mundurnya saya dari birokrasi menuju panggung politik sebagai caleg DPRD Provinsi Bali bertujuan untuk melanjutkan pengabdian kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Buleleng, dan Bali pada umumnya. Tidak ada tujuan lain, kecuali melanjutkan pengabdian atau ngayah untuk masyarakat Buleleng. Ketika di birokrasi terbatas pengabdian kepada masyarakat, tapi ketika di legislative lebih menyentuh, harus turun ke tengah-tengah masyarakat, menyerap aspirasi masyarakat, sekaligus mengetahui kondisi riil di masyarakat”, jelas Rochineng.

Menapaki tangga gedung legislatif di Renon, menurut Rokhineng yang jauh sebelumnya sudah turun ketengah-tengah masyarakat dengan program Bali Shanti bersama Rocky Band, membawa visi misi mengentaskan kemiskinan.

Misi mengentaskan kemiskinan, lanjut Rochineng, sebagai program ”membangun harapan masyarakat” yang menyentuh masyarakat bersifat pelayanan dasar meningkatkan derajat kesehatan, meningkatkan kualitas pendidikan. Artinya, semua warga usia sekolah agar semua menikmati pendidikan hingga minimal SMA tanpa ada yang putus sekolah. Caranya? Rochineng akan memanfaatkan metode perpaduan program nasional dan program daerah Bali. Terlebih pemerintah pusat mengeluarkan berbagai kemudahan bagi masyarakat,seperti permodalan tanpa agunan dalam melaksanakan wira usaha. Sehingga masyarakat yang sebelumnya tidak punya usaha, dengan dikasi modal tanpa agunan, mereka dapat bekerja memperoleh uang untuk kehidupannya.

”Kita di daerah ini, ingin meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat, melalui pendidikan dan latihan (diklat) sesuaikan dengan kondisi dan potensi yang dimiliki supaya mereka punya wawasan wira usaha, dengan diberikan pendampingan agar bisa mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan”, imbuhnya.

Keinginan melanjutkan pengabdian melalui lembaga legislative, dijelaskan Rochineng, mengingat kabupaten Buleleng di belahan Utara pulau Bali “terisolir” dibanding di belahan Selatan Bali, sehingga harus digenjot pembangunan infrastruktur dan kepariwisataan. ”Dengan kecepatan waktu untuk mencapai Buleleng dan kesiapan destinasi kepariwisataan dengan seni budaya,sehingga wisatawan akan lebih banyak mengunjungi Buleleng”, jelas Rochineng yang juga Ketua Umum FORKI Provinsi Bali ini.

Wilayah Kecamatan Seririt memiliki jumlah pemilih lumayan besar hingga saat ini belum pernah terwakili di DPRD Provinsi Bali, seperti diungkapkan salah seorang pentolan PDI Perjuangan dari Kota Singaraja yang siang itu tampak bertandang ke rumah kediaman Rochineng di Seririt.

Menurut pentolan PDI Perjuangan yang sempat duduk di DPRD Kabupaten Buleleng ini, jumlah pemilih di wilayah Kecamatan Seririt di banding Kecamatan Busungbiu yang pemilihnya lebih sedikit punya anggota legislatif di gedung Dewan Bali. Sehingga dalam waktu dekat ini, Ia akan mempertemukan Rochineng dengan warga pemilih di Kota Singaraja. 

Dibalik tidak diragukan lagi dengan pengalaman birokrasi, Rokhineng menyadai sebagai orang baru terjun di arena perpolitikan, terlebih PDI Perjuangan sebagai partai besar ”penguasa”. Namun, dengan loyalitas yang ada pada dirinya, Rochineng akan berjuang totalitas agar optimisme menjadi anggota DPRD Bali terwujud, kendati berkompetisi dengan petahana. (DN ~ TiR).—