SMP PGRI 2 Denpasar Gelar Upacara Upanayana

Denpasar, Dewata News. Com - Setelah melakukan berbagai tahapan dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk siswa baru tahun ajaran 2018/2019 di SMP PGRI 2 Denpasar. Pada pelakasanan upacara yang bertepatan dengan   Hari Raya Suci Umat Hindu, Rahina Tumpek Krulut, Sabtu (14/7) digelar Upacara Upanayana (mejaya-jaya), dan diikuti oleh ratusan siswa baru yang beragama Hindu dihalaman lingkungan sekolah. “Upacara Upanayana ini dipimpin langsung oleh Ida Pranda Gede Putra Bajing, Saking Griya Tegal Jingga, Kecubung, Denpasar, dan acaranya berjalan dengan hikmat,” ujar Kepala SMP PGRI 2 Denpasar, Dr. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd.

Dikatakan, Upacara Upayanana ini diawali dengan penglukatan yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi mejaya-jaya, serta persembahyangan bersama. Siswa baru yang mengikuti Upakara Upanayana ini nampak antusias. Apalagi upacara seperti sudah menjadi kewajiban setiap selesai helatan momen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP PGRI 2 Denpasar. Karena upacara ini merupakan upacara pelantikan siswa baru secara niskala. “Jika secara sekala siswa baru dilantik dengan upacara bendera, maka secara niskala siswa baru dilantik dengan Upacara Upanayana,” terangnya.

Lanjutnya, dengan telah dilaksanakan Upacara Upanayana ini, maka siswa baru sudah dinyatakan resmi menjadi anggota keluarga besar SMP PGRI 2 Denpasar. Selain itu, upacara ini juga sebagai salah satu penyucian diri sebelum memasuki proses pembelajaran dikelas nantinya. Sebenarnya, dalam ajaran Hindu mengatakan bahwa Upacara Upanayana memiliki banyak pengertian salah satunya ialah upacara penyucian murid yang baru belajar Weda yang dilakukan oleh seorang guru. “Biasanya, Upacara Upanayana ini juga sering disebut dengan pewintenan saraswati, sebab proses upacaranya dibarengi dengan sarana baten saraswati dengan pemujaan tertuju kepada manifestasi Sang Hyang Saraswati,” ucapnya.

Kemudian, SMP PGRI 2 Denpasar untuk tahun ajaran 2018/2019 ini menerima siswa baru sebanyak 483 siswa. Itupun untuk 11 kelas yang sudah ditentukan jumlah siswa baru ketika pelaksanan MPLS. “Selama mengikuti MPLS, pihak sekolah juga telah banyak memberikan pembinaan, baik itu terkait kedisiplinan maupun tata cara beretika yang baik,” imbuhnya.

Ditambahkan, dengan telah dilaksanakan MPLS yang kemudian ditutup dengan pelaksanaan Upacara Upanayana, maka kedepanya pihak sekolah akan mulai merancang program peningkatan kualitas dunia pendidikan yang pastinya lebih maju dan berkembang sesuai dengan peningkatan Kurikulum Pendidikan. Karena yang diinginkan sekolah kami adalah bisa menjadikan siswanya lebih berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. (DN - BdI)