Undiksha Siap Jadi Garda Terdepan Atasi Paham Radikalisme - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/18/18

Undiksha Siap Jadi Garda Terdepan Atasi Paham Radikalisme


Buleleng, Dewata News. Com — Fibrasi kedamaian di Undiksha sesuai visi yang dilaksanakan dan diterapkan berlandaskan falsafah Tri Hita Karana dan Tat Twam Asi untuk menjadi universitas unggul di Asia pada tahun 2045 berharap untuk Indonesia, seperti diungkapkan Rektor Undiksha Dr.I Nyoman Jampel, M.Pd usai kegiatan Solidaritas dan Doa Bersama Untuk Indonesia di Gedung Auditorium Undiksha Singaraja, Jumat (18/05).

Acara yang spontanitas digelar itu dihadiri ribuan dari seluruh civitas akademika Undiksha yang terangkum dari limabelas provinsi di Indonesia, bahkan beberapa mahasiswa dari Amerika. Uniknya lagi, hadir ditengah-tengah aksi Solidaritas dan Doa Bersama Untuk Indonesia akibat peristiwa berpotensi menyebabkan disintegrasi bangsa itu, Wakapolres Buleleng Kompol Ronny Riantoko maupun Kasat Bimmas Polres Buleleng.

”Undiksha melaksanakan Solidaritas dan Doa Bersama, terkait peristiwa serentetan bom selama delapan hari terjadi empat kali ledakan, baik peristiwa di Mako Brimob Depok,Jakarta maupun Surabaya dan Sidoarjo”, kata Rektor Nyoman Jampel kepada sejumlah awak media.

Sesungguhnya Undiksha, lanjut Rektor Jampel, sudah melakukan pernyataan sikap terhadap pengeboman gereja di Surabaya dan Sidoarjo, Selasa (15/05). Pernyataan sikap Undiksa sebagai satu-satunya LPTK Negeri di Bali Utara itu, mengingat maraknya teror dan aktivitas radikalisme yang telah membuat keresahan di tengah masyarakat saat ini merupakan sebuah pengingkaran akan kontrak kedamaian dan kebersamaan sebagai keluarga besar bangsa Indonesia yang telah disepakati saat Proklamasi dikumandangkan oleh para pendiri bangsa yang terhormat.

Namun, Rektor Nyoman Jampel mengakui, bahwa kegiatan solidaritas ini diperintahkan oleh Menristekdikti, Undiksha agar melaksanakan Doa Bersama dan agar disampaikan kepada seluruh civitas akademika, bahwa semua Perguruan Tinggi harus siap menjadi garda terdepan didalam mengatasi intoleransi dan paham radikalisme

”Di samping itu, bapak Menristekdikti sudah mengambil tindakan tegas bagi civitas akademika, baik dosen pegawai yang melakukan kegiatan-kegiatan yang merupakan paham radikalisme dan intoleransi akan langsung diberhentikan. Dan juga mahasiswa kalau terjadi seperti itu, jelas dikeluarkan serta bila terjadi pengrusakan terhadap asset negara, harus juga dikeluarkan”, ujarnya.

Raktor Jampel juga menyatakan, bahwa falsafah Tri Hita Karana sebagai landasan untuk menjadikan Undiksha universitas unggul saat ini sedang merasuk sukma civitas akademika Undiksha, sehingga suasana damai tercipta. Tiba-tiba dikejutkan rentetan pengeboman dengan korban jiwa meninggal sebagai pahlawan bangsa, sehingga gelaran Doa Bersama dilaksanakan dengan tema ”Damai dari Undiksha Untuk Indonesia”.

Karena itu, Rektor Jempel yakin, bahwa sampai saat ini di Undiksha tidak ada dosen maupun mahasiswa yang mengedepankan atau yang mendukung ajaran atau paham radikalisme dan perilaku-perolaku intoleransi tidak ditemui di Undiksha.

”Seluruh civitas akademika Undiksha sepakat berada dalam bingkai NKRI, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Semua ini tetap kita kawal, sehingga NKRI harus selalu jaya selamanya. Itu yang kami doakan”, jelas Rektor Jampel didampingi para Wakil Rektor Undiksha dan Wakapolres Buleleng Kompol Ronny Riantoko.

Selain itu, lanjut Rektor Jampel, juga memanjatkan doa kepada para korban pengeboman di Surabaya sebagai arwah para pahlawan yang telah gugur akibat bom dan pembunuhan itu agar diterima disisiNYA dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesehatan dan kemuliaan, termasuk pula yang masih terbaring di rumah sakit agar secepatnya Tuhan memberi pertolongan seperti sediakala.

Disisi lain, Rektor Undiksha Dr.I Nyoman Jampel, M.Pd berharap agar DPR RI secepatnya menjadikan RUU Anti Terorisme disahkan menjadi Undang-Undang. ”Jika belum, kami juga mendukung, bahwa bapak Presiden Jokowi akan mengeluarkan Perpu tentang Terorisme. Kami dukung,kami dukung”, imbuhnya.


Menutup aksi Solidaritas dan Doa Bersama seluruh civitas academika Undiksha siang itu, maestro puisi Undiksha, Dr. Gede Artawan,M.Pd yang juga dedengkot Dermaga Seni Buleleng ini mengajak duet Rektor Dr.Nyoman Jampel, M.Pd menggemakan puisiTuhan Ampuni Kami”.  (DN ~ TiR).

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com