Tim Pemenangan Bidding PON BALI Jajaki Dukungan ke Palangkaraya - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/7/18

Tim Pemenangan Bidding PON BALI Jajaki Dukungan ke Palangkaraya


Kalimantan Tengah, Dewata News. Com - Keseriusan Bali menjadi tuan rumah Pekan Olah Raga Nasional tahun 2024 ditunjukkan oleh tim pemenangan Bidding PON dengan mencari dukungan ke KONI Kalimantan Tengah. Dengan mendatangi langsung markas KONI Kalteng di kota Palangkaraya, ketua rombongan Tim pemenangan Bidding PON yang sekaligus Ketua KONI Pemprov Bali I Ketut Suandi, menyampaikan beberapa kesiapan Bali untuk menjadi tuan rumah, Jumat (6/4). 

Dalam kesempatan itu, Suandi menyatakan kepada Ketua KONI Kalteng, Aries Marcorius Narang, bahwa tahun 2024 Bali dan NTB berkomitmen dan meyatakan kesiapan untuk menjadi tuan rumah. Dalam pertemuan yang juga turut dihadiri oleh Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Dewa Sunarta, Kepala Biro Umum I Gede Darmawan, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olah Raga I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat AA Geriya serta Kepala Dinas PUPR I Nyoman Astawa Riyadi serta perwakilan KONI Bali dan NTB, Suandi menyatakan dari segi fasilitas Bali sudah sangat memadai. 

“Akomodasi, hotel kami bisa menampung hingga 42 ribu orang, transportasi juga sudah menyentuh hingga semua kabupaten/kota, jadi dari segi fasilitas sudah tidak perlua diragukan lagi,” ujarnya. 


Suandi menambahkan jika Bali selama ini selalu dipercaya menjadi tuan rumah even-even bertaraf internasional, sehingga dari segi keamanan Bali sudah sangat siap. Bahkan untuk kesiapan, Bali sudah dinilai tim verifikasi PON dan dinyatakn sudah 85% siap menjadi tuan rumah. Hal yang paling menguntungkan bagi peserta jika perhelatan tersebut diadakan di Bali adalah dari segi geografis. 

“Bali terletak di tengah-tengah, sehingga memudahkan peserta dari seluruh Indonesia,” imbuhnya. 

Dengan melihat bagaimana kondisi Bali dan NTB, Suandi berharap bisa mendapatkan dukungan dari KONI Kalteng dalam Bidding PON Jakarta 24-26 April mendatang, sehingga Bali dan NTB bisa menjadi tuan rumah. Untuk pembagian venue dengan NTB sendiri, Suandi menyatakan jika terpilih Bali siap menyediakan sekitar 65% venua dan NTB 35%. 

Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Dewa Sunarta. Menurutnya, dari segi infrastruktur Bali sudah layak menjadi tuan rumah, hal itu dibuktikan selama ini Bali sering menjadi tuan rumah perhelatan internasional. Terlebih Oktober tahun ini, Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan IMF yang akan dihadiri oleh ribuan peserta dan 30 kepala negara. 

“Jadi dari segi keamanan Bali sudah siap, apalagi kami juga bersinergi dengan desa adat dan pecalang untuk mengamankan acara,” imbuhnya. 

Bali yang selama ini bergelut di sektor pariwisata menjadi poin plus jika PON berhasil dihelat di Bali, karena selain bisa menjadi daya tarik, dipastilan venue-venue yang dibangun untuk mendukun PON tersebut tidak terbengkalai, seperti yang terjadi di daerah lain. 

“Setelah perhelatan, fasilitas penunjang PON nantinya bisa kami gunakan sebagai daya tarik wisata yaitu sport tourism,” ujarnya. 

Menanggapi penjelasan tim pemenangan Bali, Ketua KONI Kalteng Aries Narang menyambut baik semangat Bali dan NTB menjadi tuan rumah PON 2024, dan terpilih dalam Bidding PON mendatang. Harapannya agar jarak akomodasi peserta dengan venue tidak terlalau jauh. 

“Tidak seperti sebelumnya, jarak antara hotel ke tempat lomba jauh, kasian atlet kami sudah capek duluan,” ujarnya. 

Terlebih dari itu, dia berharap semangat sportivitas diutamakan dalam penyelenggaraan pekan olah raga paling bergengsi di Indonesia itu.

Menanggapi permintaan Ketua KONI Kalteng, Suandi menyatakan kesanggupannya menjaga sportivitas. 

“Kami ingin menyelenggarakan perhelatan ini tanpa menghianati spirit olah raga yaitu sportivitas,” tandasnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com