Yuk ke Tajun! Ada ’’Festival Makan Duren’’ Besok - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/3/18

Yuk ke Tajun! Ada ’’Festival Makan Duren’’ Besok

Makan Durian © Foto by Doc Panitia Festival
Buleleng, Dewata News. Com - Dengan topografi nyegara gunung, Kabupaten Buleleng memiliki potensi perkebunan dan pertanian yang melimpah. Bahkan hasil perkebunan Buleleng, khususnya buah-buahan telah mampu memasok ke seluruh kabupaten/kota di Bali.

Banyak varietas buah yang dapat tumbuh di Kabupaten Buleleng, seperti strawberry di Desa Pancasari, anggur di sekitar Desa Dencarik dan Desa Gerokgak serta durian di wilayah dataran tinggi sekitar 600 meter diatas permukaan laut, diantara Desa Gitgit, Desa Bestala dan Desa Tajun.

Melimpahnya hasil perkebunan buah di Buleleng, berdampak banyak terhadap perekonomian dan pariwisata. Potensi ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satu cara untuk memperluas gaung Kabupaten Buleleng sebagi pusat buah-buahan di Bali, dengan cara menggelar event yang fokus terhadap pertanian dan perkebunan, sehingga berdampak langsung terhadap para petani sekaligus konsumen dan masyarakat selaku distributor dan konsumen.

Berpulang dari hal tersebut, maka digelar ”Festival Makan Duren” yang akan dilaksanakan Minggu (04/03) di lahan agrowisata Rama Shinta Farm, Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan.

”Kami menggelar Festival Makan Duren ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi Desa Tajun yang merupakan salah satu desa penghasil buah durian di Buleleng. Karena itu, kami dari Rama Shinta Farm mengajak masyarakat Yuk ke Tajun! Rekreasi di Festival Makan Duren”, ungkap Made Arnaja, sang pemilik Rama Shinta Farm.

Festival Makan Duren yang digelar selama sehari penuh dikemas dalam bentuk festival rekreasi. Karena kegiatan dilakukan ditengah perkebunan durian yang ada di Rama Shinta Farm. Dipilihnya lokasi ini bertujuan untuk memberikan kenikmatan dan sensasi yang berbeda saat menikmati buah durian langsung di bawah pohon durian.

Ketua Panitia Festival Makan Duren, Pande Sriasih mengatakan, bahwa dalam Festival Makan Duren ini, peserta akan diberi kesempatan untuk makan durian sepuasnya, mendapatkan pengetahuan tentang buah naga, dan fun game.

”Peserta Festival Makan Duren, akan kami buat mabuk durian, kami juga berikan pengetahuan tambahan tentang cara tanam, perawatan dan bibit buah naga gratis, juga akan disiapkan Fun Game untuk menghibur para peserta”, terangnya.

Festival ini cukup berbeda dengan festival lainnya. Kenapa? 

Menurut Sriasih, selain berkonsep rekreasi, bagi yang ingin terlibat dalam Festival Makan Duren dikenakan tiket sebesar Rp150.000 dan dibatasi maksimal untuk 300 orang peserta. Hingga saat ini peserta telah mencapai 150 orang, terdiri dari warga Buleleng dan luar Buleleng

Buah yang digunakan dalam Festival Makan Duren adalah buah durian lokal Desa Tajun. Diperkirakan sekitar 400 buah duren lokal akan disiapkan untuk memanjakan para peserta. Pemanfaatan buah durial lokal merupakan bagian dari pemberdayaan para petani durian yang ada di Desa Tajun.

Selain memperkenalkan buah durian asli Desa Tajun, dalam festival ini juga dilaksanakan Bazar Buah. Melalui kegiata bazar ini, buah yang dijual adalah buah hasil petani setempat, seperti buah manggis, alpukat, lemon dan buah naga.

”Walaupun festival ini digelar di agrowisata milik perorangan, kami tetap ingin warga Desa Tajun dapat ikut serta dalam acara ini dengan menjual hasil panen buah-buahan yang dikembangkan di Desa Tajun”, imbuhnya.

Dalam kegiatan Festival Makan Duren 2018, tidak semata-mata hanya ingin memperkenalkan Rama Shinta Farm sebagai tempat agrowisata, melainkan juga bertujuan untuk meningkatkan gairah perekonomian dan pertanian di Desa Tajun.

Festifal Makan Duren 2018 juga melibatkan anak muda kreatif Buleleng yang telah berhasil melakukan pengolahan pasca panen pertanian, seperti Tuak Manis Desa Munduk Bestala dan Laklak Buah Desa Pancasari. Dilibatkannya dua usaha ini bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dalam pengolahan pasca panen pertanian.

Kegiatan Festival Makan Duren 2018 yang digawangi oleh Rama Shinta Farm, adalah wujud kecil pergerakan masyarakat yang berkeinginan untuk membantu dan mendorong perkembangan pariwisata Buleleng dari sektor pertanian. Dengan banyaknya potesi pertanian, khususnya buah-buahan Buleleng diharapkan dapat menjadi sentral buah-buahan Bali dan berdampak pada sektor pariwisata Bali Utara.  Yuk ke Tajun! 

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com