Peradah Buleleng Dorong Pendirian PAUD Hindu Negeri - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/25/18

Peradah Buleleng Dorong Pendirian PAUD Hindu Negeri


Buleleng, Dewata News. Com — Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Buleleng, I Made Bagus Andi Purnomo, M.Pd mengatakan, bahwa pihaknya mendorong pemerintah daerah setempat segera merealisasikan rencana pendirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Hindu negeri sebagai upaya pembangunan karakter peserta didik sejak usia dini.

"Kami mendorong agar rencana tersebut segera direalisasikan. Terlebih lagi, belum ada PAUD berbasis Hindu di Buleleng yang berstatus negeri," kata Ketua PDK Peradah Buleleng, I Made Bagus Andi Purnomo di Singaraja, Bali, Minggu (25/02) pagi.

Akademisi STAHN Mpu Kuturan itu menyoroti pernyataan dari Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra yang akan mendirikan PAUD Hindu di setiap kecamatan di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.

"Sempat memang ada wacana dari Pak Wakil Bupati mengenai hal itu (pendirian PAUD Hindu). Tiyang hanya mengingatkan saja. Mungkin bapaknya lupa," jelas Made Bagus Andi Purnomo.

Jurnalis LKBN ANTARA Biro Bali ini juga menilai, bahwa  pendirian PAUD Hindu sejalan dengan program pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan anak usia dini. Terlebih, banyak penghargaan yang diterima Kabupaten Buleleng melalui Ibu PAUD, Nyonya Aries Suradnyana dalam hal pembinaan PAUD di berbagai wilayah desa dan kecamatan di daerah itu.

"Jika Pemkab Buleleng dapat merealisasikan satu PAUD Hindu setiap satu kecamatan seperti yang direncanakan, saya kira sangat baik sekali. Sebagai awal dapat digunakan untuk percontohan dulu. Jika sistem dan kurikulumnya jalan bagus, baru kemudian direalisasikan tiap satu desa, berdiri satu PAUD Hindu," tegas dia.

Mengapa PAUD Hindu yang harus didorong?
Menurut Bagus Andi Purnomo, bahwa dengan sekolah berbasis Hindu diyakini dapat menumbuhkembangkan karakter peserta didik yang sering diwacanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Agama dan budaya mengandung nilai-nilai pendidikan adilihung. Agama dan budaya mengandung nilai-nilai karakter pendidikan yang sangat relevan diaplikasikan. Anak-anak usia dini harus mulai dikenalkan dengan agama dan budayanya. Dengan hal itu akan tumbuh rasa memiliki, melaksanakan, dan kemudian mengimplementasikan," jelasnya.

Ia juga mengingatkan, bahwa sesuai Permendiknas No. 58 tahun 2009, PAUD juga dijabarkan sebagai pendidikan awal untuk mengembangkan moral dan agama.

Bagus yang juga sebagai Wakil Ketua Forum Generasi Muda Lintas Agama Buleleng itu menilai, bahwa perkembangan globalisasi begitu cepat. Anak usia dini kini mulai terbiasa dengan segala yang berbau modern. Anak-anak terbiasa bermain hanya dengan telepon pintar mereka saja. Satu sisi ada hal positif, dimana anak dapat belajar dengan mengakses info pendidikan dengan cepat, namun disisi lain berdampak pada minimnya sosialisasi  dengan lingkungan, adat dan budayanya.

"Beberapa contoh misalnya, anak-anak mulai enggan untuk belajar nabuh ataumengambel. Permainan tradisional dilupakan. Coba tanya, berapa anak yang bisa memainkan permainan tradisional. Masih banyak lagi hal lain yang perlu mendapatkan sorotan," imbuhnya.

Dirinya yang telah termasuk katagorivegetarian ini juga mengingatkan, generasi saat ini merupakan pewaris pembangunan masa mendatang. Mereka (anak usia dini) merupakan elemen penting guna mewujudkan cita-cita besar mewujudkan Indonesia emas pada 2045.

"Anak-anak usia dini saat ini merupakan generasi emas pada 2045 mendatang. Mereka akan berada pada usia produktif. Jadi harus dididik dan digodok dengan sistem yang benar. Analoginya sederhana. Bibit yang bagus akan menghasilkan tanaman yang terbaik apabila ditanam pada lahan subur dan dengan sistem tanam profesional. Sebaliknya, jika bibit bagus ditanam pada lahan kering. Memang akan tumbuh, tapi hanya menjadi tanaman tidak berkualitas dan cenderung cepat mati”, kata Ketua DPK Peradah Buleleng, Made Bagus Andi Purnomo menutup perbincangan pagi

~Made Tirthayasa~

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com