Air Danau Meluap Rendam Tanaman Warga - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/19/18

Air Danau Meluap Rendam Tanaman Warga

Terendam Air Danau © foto by Anak Agung Ngurah Girinatha
Bangli, Dewata News. Com - Dampak  dari meluapnya  air danau  mengakibatkan tanaman holtikultura yang berada ditepi danau batur  rugi hingga puluhan juta rupiah. Ini tidak terlepas dari  terendam  hektaran lahan pertanian milik warga di Desa Buahan Kintamani.Kondisi ini memang terjadi dalam setahun tidak menentu tergantung curah hujan. Demikian disampaikan I Made Permana warga setempat saat ditemui Minggu (18/02).

Permana mengatakan  meluapnya air danau  disebabkan oleh terjadinya pendangkalan danau batur .  Pendangkalan itu  sendiri disebabkan oleh longsoran bukit  yang ada di sekitar danau . Longsoran berupa materiel berupa  batu , tanah , pasir yang hanyut  ke danau “ Musibah longsor di Desa Belandingan yang terjadi  beberapa tahun lalu  juga   salah satu penyebab  terjadinya pendangkalan , bayangkan  ribuan kubik  material longsor hanyut ke danau,“ katanya.

Seperti dilansir Bali Kini. Net, selain karena terjadinya pendangkalan , kondisi diperparah lagi dengan membludaknya  sampah terutama sampah plastik  yang hanyut ke danau .  Keberadaan dari sampah plastik ini dibawa oleh air yang berembus dari hulu hingga hilir menjadi penuh sampah bukan semata-mata sampah sepenuhnya dari Desa Buahan saja," tegasnya.

Sementara itu salah seorang petani Jero Nadi saat ditemui diladangnya mengatakan cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini  berdampak terhadap produksi tanaman bawang merah.Disamping turunnya hujan deras tanpa henti disertai kabut di wilayah Kintamani membuat petani was-was. Pasalnya, tanaman bawang mereka yang baru saja ditanam terancam membusuk. “Baru saja kami usai menebar benih bawang, namun tidak disangka hujan deras tanpa henti turun. Ini tentunya menjadi ancaman bagi petani bawang,” ungkapnya. 

Kata dia, bibit benih bawang yang baru ditanam sangat riskan bila diguyur hujan secara terus menerus. Air hujan yang disertai kabut membuat pertumbuhan tunas akan terhambat sehingga tanaman bawang terancam kerdil. “Hujan deras terus berlanjut serta lahan terus tergenang air maka tanaman bawang terancam membusuk,” ucapnya.

Ditambahkan pula, tanaman bawang yang baru ditanam sekitar sebulan, memang sangat riskan bila diterpa hujan secara terus menerus seperti yang terjadi beberapa hari ini. “Saat hujan turun otomatis kami tidak  bisa melakukan penyiraman. Pasalnya penyiraman ini akan mampu menghindarkan daun bawang dari serangan penyakit,” sebutnya.

Dikatakan, musim hujan memang cendrung berdampak buruk terhadap tanaman holtikultura. Jenis tanaman ini memang sangat rentan saat hujan turun deras. 

“Biasanya saat air berlebihan, tanaman bawang menjadi subur, namun umbi bawang kecil, berbeda dengan musim kemarau kita sedikit menyiran daunnya tidak begitu subur  tapi umbinya besar-besar . Kami memang sudah terbiasa menghadapi kondisi seperi ini. Ini memang resiko yang mesti dihadapi,petani hanya pasrah, merugi telah ada di depan mata mereka. Kami tidak bisa berbuat apa menghadapi fenomena alam seperti ini,” pungkasnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com