Papua Pangkas Kategori Dansa di PON, PP IODI Segera Gelar Rapat - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/30/17

Papua Pangkas Kategori Dansa di PON, PP IODI Segera Gelar Rapat


Denpasar, Dewata News. Com —Usulan Pengurus Pusat (PP) Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) untuk mempertandingkan 21 kategori pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua tidak disetujui Panitia Induk. Alasannya karena kuota yang disediakan tuan rumah sangat terbatas.

Bahkan sempat muncul wacana, Papua justru memangkas pertandingan cabor Dansa menjadi 10 kategori, lebih sedikit dari PON 2016 di Jawa Barat yang mempertandingkan 15 kategori.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) IODI Pusat Made Suparmi yang juga Ketua IODI Bali, mengatakan, PP IODI tetap berjuang agar pada PON 2020 nanti minimal 15 kategori mampu dipertandingkan di cabor Dansa. Dalam waktu dekat, PP IODI akan segera menggelar rapat yang dipusatkan di Bali awal Januari 2018 mendatang.

”Dari 21 kategori yang kita ajukan justru ada penyusutan. Informasi dari Sekretaris KONI Papua bahwa masalah kuota, ada berita bahwa hanya 10 kategori yang diberikan. Tetapi kami tetap berjuang, sementara ini sudah fix 15 kategori yang kita akan pertahankan. Nanti dalam rapat pimpinan di Bali kami akan kondisikan kategori apa saja yang akan dipertandingkan pada PON di Papua nanti,” ujarnya di Denpasar, Sabtu (30/12).

Made Suparmi lebih lanjut mengatakan, dari 15 kategori tersebut, dua diantaranya merupakan kategori baku, yang sifat penilaiannya sama. Hal itu penting agar tidak menuai kekecewaan dari sejumlah pengprov IODI, seperti yang terjadi saat PON 2016 di Jawa Barat.

”Dari 15 kategori itu, kami juga akan tetapkan 2 kategori baku yang penilaiannya akan sama, sehingga tidak ada lagi protes atau kekecewaan dari sejumlah Pengprov seperti saat PON di Jabar,” imbuhnya. (DN ~ *).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com