Anggota Dewan Bali Asal Buleleng Sorot Konservasi Taman Nasional Bali Barat Terancam Sampah - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/26/17

Anggota Dewan Bali Asal Buleleng Sorot Konservasi Taman Nasional Bali Barat Terancam Sampah


Negara, Dewata News. Com — Kawasan konservasi Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana terancam sampah khususnya yang berdekatan dengan pemukiman penduduk.

Fenomena sampah yang mengancam kelestarian TNBB ini mendapat sorotan dua aaggota DPRD Bali dari Dapil Buleleng, Nyoman Tirtawan dan IGK Kresna Budi yang sempat melakukan sidak, beberapa waktu lalu. Anggota Dewan asal Buleleng ini melihat di kawasan tersebut sampah dibiarkan menumpuk, dan satwa yang ada di sana mengais makanan di tumpukkan sampah.

Diungkapkan Tirtawan, ia menyaksikan rusa andalan di Pulau Menjagan itu memakan sampah yang dibuang pengunjung. Anggota Komisi I DPRD Bali ini sangat menyayangkan pengelola TNBB tak peduli dengan kondisi kebersihan di kawasan tersebut.

Menurut dia, masalah kebersihan di TNBB masih belum memenuhi standar kenyamanan pariwisata di Bali.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Taman Nasional Bali Barat, Wiryawan menyimak, bahwa selama bulan Februari hingga Oktober, sampah yang mengotori kawasan TNBB mencapai sebelas ton lebih. Sampah itu mengotori hutan, hutan mangrove maupun perairan.

Ia mengatakan, untuk membersihkan sampah tersebut, pihaknya melakukan 63 kali upaya pembersihan hingga ke perumahan warga yang berada di pinggir TNBB.

Untuk menekan volume sampah, menurutnya, dilakukan sosialisasi peduli lingkungan terhadap desa yang berdekatan dengan TNBB seperti Kelurahan Gilimanuk, Desa Blimbingsari, Ekasari dan Melaya untuk wilayah Kabupaten Jembrana, serta dua desa di Kabupaten Buleleng yaitu Pejarakan dan Sumberklampok.

"Di sejumlah titik rawan kami juga memasang tanda larangan membuang sampah. Kalau tidak dikendalikan, sampah-sampah ini bisa mengancam konservasi TNBB," katanya.

Pada tahun 2018, ia mengatakan, pihaknya meluncurkan program pengendalian sampah lewat kelompok kerja yang mengajak peran serta masyarakat.

Dari penelusuran yang pihaknya lakukan, menurutnya, sampah-sampah ini berasal dari rumah tangga warga sekitar TNBB, serta sampah yang terbawa arus laut hingga terdampar di kawasan konservasi ini.

Bagi warga yang membuang sampah atau limbah ke wilayah hutan konservasi, ia mengatakan, pihaknya mendatangi warga tersebut dan minta untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Seperti pembuangan limbah usaha tahu dari salah seorang warga Kelurahan Gilimanuk, kami sudah datangi yang bersangkutan dan ia berjanji tidak membuang limbah lagi ke hutan mangrove," katanya.  (DN ~ *).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com