Denpasar, Dewata News. Com - Terkait aktivitas Gunung Agung, Gubernur Bali Made Mangku Pastika kembali menganjurkan kepada masyarakat yang berada di zona aman agar tetap menjalankan aktivitasnya secara normal. Hal ini disampaikannya saat berbicara di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja, Kawasan Monumen Bajra Sandi, Denpasar, Minggu (1/10).
Pastika kembali menegaskan dari 78 desa yang saat ini mengungsi hanya 27 desa yang berada dalam kondisi bahaya, sedangkan 51 lainnya berada di wilayah aman. Ia menambahkan dari 144 ribu pengungsi sebenarnya yang berada di zona berbahaya tidak lebih dari 70 ribu orang. Ia memahami bahwa ketika status Gunung Agung dinyatakan ‘Awas’ masyarakat merasa panik sehingga semua ikut mengungsi. Apalagi Pastika sendiri ketika terjadi letusan Gunung Agung tahun 1963 berumur 12 tahun sehingga mengetahui kejadian itu. Namun ia menganjurkan kepada masyarakat yang berada di zona aman untuk pulang agar kegiatan sehari-hari bisa terus berjalan, termasuk pariwisata bisa berjalan kembali normal. “Saya menganjurkan mereka untuk kembali, namun tidak bisa dipaksa. Kalau mereka nyaman di pengungsian saya tak bisa paksa. Kecuali yang ngotot di daerah berbahaya harus dipaksa turun,” ujarnya. Ia juga menyayangkan soal banyaknya hoax yang beredar di media sosial. Menurutnya ini perlu diluruskan karena banyak media bahkan dari luar negeri yang menanyakan apakah misalnya Nusa Dua dalam kondisi yang aman.
Selain soal Gunung Agung, Pastika menyampaikan soal filosofi Tri Hita Karana mengingat SMA Taman Rama membawa tema ‘Bali Clean and Green” pada PB3AS kali ini. Menurutnya Tri Hita Karana adalah tiga alasan untuk bahagia melalui harmoni dan keseimbangan anyara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan. Filsafat ini sudah diadopsi oleh UNESCO, dimana ketika berbicara tentang pariwisata berkelanjutan dasarnya adalah Tri Hita Karana, kata Pastika. Sebagai bentuk nyata, ia berharap siswa bisa melihat Program Simantri yang dibuat Pemprov Bali. Ia juga berharap ajang PB3AS ini menjadi panggung untuk menunjukkan talenta siswa mengingat Bali hanya memiliki sumber daya manusia yang harus terus dikembangkan.
SMA Taman Rama sendiri sebagai salah satu pengisi acara PB3AS kali ini menampilkan beberapa atraksi siswa seperti tari tradisional, tari modern, seni musik, paduan suara dan orasi yang disampaikan Putu Bagus Godwin Suryacandra (Odi). Dalam orasinya yang berbahasa inggris Odi mengajak masyarakat dan pemerintah untuk terlibat aktif dalam mewujudkan budaya bersih dan hijau. Dari tingkat individu misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya, mengurangi emisi karbon dan hidup sehat. Sedangkan pemerintah diminta untuk mulai berinvestasi infrastruktur untuk menciptakan energi terbarukan.
Sebelumnya Kepala Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali I Wayan Sugiada memberikan jawaban terkait pernyataan dari masyarakat pada minggu sebelumnya terkait pembuatan peraturan daerah. Menurut Sugiada pembuatan perda sesuai dengan hukum yang berlaku dan memperhatikan hirarki peraturan. Menurutnya peraturan hanya bisa dibatalkan apabila bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi atau bertentangan dengan norma sosial di masyarakat.
Hadir pula perwakilan dari Jasa Marga dan Bank Indonesia yang mensosialisasikan uang elektronik (UNIK). Seperti diketahui per 1 Oktober 2017, pembayaran Tol Bali Mandara hanya bisa menggunakan uang elektronik. Humas Jasa Marga Bali Tol Drajad Hadi Suseno mengatakan uang elektronik ini bisa mempercepat transaksi sehingga memperlancar arus kendaraan. “Kalau dengan UNIK transaksi hanya 2 detik,” katanya. Selain itu UNIK bisa dipakai untuk berbelanja di mini market atau toko lainnya dengan jumlah yang pas dan pasti. Sedangkan Deputi Direktur Kepala Perwakilan BI Bali, Azka Subhan mengatakan pemerintah ingin menciptakan masyarakat yang lebih sedikit menggunakan uang cash. Saat ini menurutnya transaksi cash masih 90%, sedangkan ada kelemahannya seperti kurang aman, bisa hilang dan kembalian bisa diganti dengan permen. Untuk kemudahan, pada kesempatan ini dilakukan demo top up UNIK melalui aplikasi perbankan yang sudah ada di play store android.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com