Buleleng, Dewata News. Com — Ketua Pusdiklatcab (Pusat Pendidikan & Latihan Cabang) Kwarcab Gerakan Pramuka Buleleng Ketut Sumenari mengatakan, untuk membentuk pembina-pembina Pramuka yang masih kekurangan didalam penerapan Kurikulum Pendidikan 2013, pihaknya menggelar kegiatan KMD (Kursus Mahir tingkat Dasar).
“Sebeb, dengan kurikulum 2013 wajib Pramuka, banyak gugus depan atau sekolah-sekolah yang masih kekurangan pembina, sehingga atas dasar itulah perlu kami mencetak pembina-pembina di gugus depan yang sama sekali belum mempunyai kualifikasi KMD”, kata Sumenari ketika dijumpai saat mengajak peserta KMD di Taman Kota Singaraja, Minggu (01/10).
Didampingi Korps Pelatih Cabang Nengah Purna, Ketua Pusdiklat Cabang Kwarcab Gerakan Pramuka Buleleng, Ketut Sumenari mengakui, pihaknya kembali mengelar kegiatan KMD kembali diggelar melalui pusat pendidikan dan latihan cabang (Pusdiklatcab) untuk meningkatkan kemampuan dan jumlah pembina di setiap gugus depan atau sekolah.
Dalam kegiatan yang dilakukan di Gedung Pramuka Qumarasthana Singaraja,, mulai hari Kamis, tanggal 28 September 2017 lalu dan akan berakhir tanggal 3 Oktober 2017, melibatkan 40 peserta terdiri dari para guru SD, SMP dan SMA/SMK yang tersebar di sembilan kecamatan.
Ketua Korps Pelatih Gerakan Pramuka Buleleng Nengah Purna yang pagi itu ada ditengah-tengah peserta mengatakan, sebagai Pembina di masing-masing Gugus Depan atau sekolah minimal mengenal cabang olah raga panjat, dan bahkan, tidak salahnya langsung melakukan tergantung kemampuan secara fisik.
Menurut rencana dari kegiatan yang berlangsung selama enam hari itu akan diberikan materi dasar kepramukaan dan kemudian secara khusus pada materi pembinaan sesuai dengan tingkatan peserta didik pada masing-masing gugus depan. Kegiatan KMD berlangsung melalui pemberian materi dengan melibatkan para korps pelatih dan juga praktek secara langsung di lapangan. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com