Buleleng, Dewata News. Com — Duta Kecamatan Gerokgak, Desa Tinga-Tinga menjadi desa pertama yang dinilai dalam Penilaian Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Tahun 2017. Penilaian ini dilakukan di Balai Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak, Senin (02/10) dihadiri Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng, Gede Supriatna,SH, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Aries Suradnyana dan pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng.
Wakil Bupati asal Desa Bontiing, Kecamatan Kubutambahan ini mengatakan, Pemkab Buleleng secara konsisten menjaga keseimbangan antara pembangunan fisik dengan pembangunan non fisik. Sehingga keduanya dapat berjalan secara terintegrasi dan memberikan hasil bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan semangat dan cita-cita untuk Buleleng yang lebih maju. “Pembangunan tidak bisa dari fisik saja, melainkan non fisik juga. Dua hal tersebut harus berjalan secara terintegrasi,” ujar Wabup Sutjidra.
Menurut Wabup Sutjidra, pelayanan di bidang KB pun sudah terus ditingkatkan. Beberapa pelayanan sudah terus dilakukan, antara lain pelayanan KB gratis, pembentukan kampung KB, pencapaian Kabupaten Layak Anak, program partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak (Puspa), serta program pola asuh anak dan remaja melalui Tri Bina Keluarga. Program-program tersebut dijalankan bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Buleleng yang dikomandoi oleh Ny. Aries Suradnyana. “Semua program tersebut kami lakukan untuk peningkatan pelayanan di bidang KB,” ungkapnya.
Melalui Lomba Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan tingkat Kabupaten tahun 2017 ini, diharapkan semua unsur masyarakat berpartisipasi dalam berinovasi dan menunjukkan segala potensi di desa secara optimal. Pengembangan tradisi khusus atau ciri khas desa juga diperlukan untuk meningkatkan penghasilan atau mendatangkan wisatawan. “Tujuan lomba ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau dan mampu hidup sehat dan bahagia secara mandiri,” imbuh Wabup Sutjidra.
Sementara itu, Ny. Aries Suradnyana menjelaskan pelaksanaan penilaian ditekankan pada hasil pencapaian kegiatan di lapangan dicocokkan dengan data selama kurun waktu dua tahun terakhir (2016-2017). Disamping itu, proses kegiatan juga merupakan hal yang sangat diperhatikan. “Proses juga menjadi penting untuk diperhatikan karena membudayakan hidup sehat dan ber-KB dapat diwujudkan melalu advokasi dan sosialisasi yang terorganisir,” imbuhnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com