FPK Buleleng ”Curi” Sukses FPK Depok Dengan Pendekatan Budaya - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/27/17

FPK Buleleng ”Curi” Sukses FPK Depok Dengan Pendekatan Budaya


Depok, Dewata News. Com — Sukses Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Depok, Jawa Barat dalam mengembangkan organisasi bentukan pemerintah sesuai dengan peraturan menteri Dalam Negeri No.34 Tahun 2006 mengatur tentang pedoman penyelenggaraan pembauran kebangsaan daerah hingga tingkat kelurahan dengan pendekatan budaya.
 
Seperti diungkapkan  Ketua FPK Kota Depok E.Manisah Boy ketika menerima kunjungan kerja FPK Kabupaten Buleleng, Bali, Rabu (27/09) di Pemkot Depok, bahwa di wilayah Kota Depok dengan 22 suku yang dominan Etnik Betawi, disusul Etnik Jawa, Sunda, Batak, Minangkabau dan etnik lainnya untuk diwujudkan ke dalam persatuan dan kesatuan melalui FPK dengan pendekatan emosional.
 
Kunjungan kerja yang merupakan program kerja studi banding FPK Kabupaten Buleleng dikoordinir Kabid Pengembangan Nilai-Nilai Kebangsaan Amertha Adi diterima penuh kekeluargaan oleh Kepala Badan Kesbangpol Kota Depok Drs. H.Dadang Wihana,M.Si beserta jajaran FPK Depok yang mengenakan pakaian adat Depok.
 
Kelebihan sebagai organisasi yang diprekarsai oleh perwakilan tokoh masyarakat dari berbagai etnik yang ada di wilayah Kota Depok yang keberadaannya sejak tahun 2014, dijelaskan Manisah Boy, kepengurusan FPK tingkat Kecamatan hingga tingkat Kelurahan tidak saja dibentuk tapi sudah dikukuhkan melalui semangat swadaya kegotongroyongan tanpa mengenal APBD. Bahkan, sudah diwujudkan “Kampung Pembauran” menuju ”Satu Depok Untuk Indonesia Satu”.
 
”Sesuai arahan Badan Kesbangpol sebagai leading sektor Pemkot Depok, program kerja FPK masuk ranah Musrenbang tingkat kelurahan, kecamatan hingga Kota Depok. Karena tanpa masuk dalam RPMJ,jangan berharap dapat pembiayaan dari pemerintah,”kata Manisah Boy dengan nada keheranan dan bangga, bahwa aktivitas FPK Buleleng sudah mampu dibiayai APBD. ”Kami masih mimpin untuk mengenal Bali,” imbuhnya. .
 
Hal senada juga diakui Kepala Badan Kesbangpol Kota Depok, H.Dadang Wihana, namun upaya pembauran yang disosialisasikan melalui pendekatan budaya dan silaturahmi itu sudah masuk di setiap organisasi yang ada di wilayah Depok.
 
Ketua FPK Kabupaten Buleleng Ida Bagus Lilik Sudirga Raka menyatakan bangga atas geliat FPK Kota Depok, karena keberadaan FPK Kabupaten Buleleng mulai tahun 2013, ternyata kepengurusan FPK di tingkat kecamatan, maupun desa/kelurahan kendati sudah terbentuk, namun belum berhasil diresmikan pelantikannya.
 
Disisi lain, mantan Sekretaris Badan Kesbangpol Linmas Buleleng ini memaparkan, bahwa program kerja sosialisasi di tingkat kecamatan, desa/kelurahan sudah dilakukan, bahkan sudah masuk ke tingkat sekolah untuk dapat menumbuhkembangkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan.
 
”Jika FPK Depok sudah mewujudkan Kampung Pembauran, tapi kami di Buleleng menjadikan beberapa desa maupun kelurahan sebagai Model Pembauran karena hetrogennya berbagai etnis yang ada di wilayah bersangkutan,” kata IB.Lilik Sudirga Raka.
 
Setelah berhasil “mencuri” strategi FPK Depok melalui diskusi, Ketua FPK Buleleng IB.Lilik Sudirga Raka menyerahkan cenderamata patung ”Singa Bersayap” kepada Ketua FPK Kota Depok, E.Manisah Boy dan sebaliknya.
 
Mengacu terhadap strategi kemajuan pengembangan FPK Depok melalui Pendekatan Budaya, anggota Divisi Informasi dan Komunikasi FPK Buleleng, Made Tirthayasa menggetarkan ruang pertemuan siang itu melalui puisi ”Roh Nusantara”. Selanjutnya Kepala Badan Kesbangpol Kota Depok, Dadang Wihana tak mau ketinggalan dengan puisi Nusantara. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com