Kota Singaraja Alami Deflasi 0,20 Persen - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/8/17

Kota Singaraja Alami Deflasi 0,20 Persen


Kota Singaraja, ibu kota Kabupaten Buleleng, di Bali Utara, mengalami deflasi sebesar 0,20 persen dalam bulan Maret 2017, akibat menurunnya harga sejumlah komoditas, seperti cabai rawit, daging ayam ras, beras dan daging ayam kampung.
 
"Indeks harga konsumen (IHK) di Kota Singaraja sebesar 138,32, dan tingkat inflasi tahun kelender periode Januari-Maret 2017 sebesar 2,38 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Maret 2017 terhadap Maret 2016 sebesar 5,41 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho, di Denpasar, Kamis.
 
Ia mengatakan, deflasi tersebut ditandai dengan menurunnya indeks yang terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,12 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,07 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen.
 
Sementara itu, empat kelompok lainnya mengalami inflasi yang terdiri atas kelompok sandang 0,57 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,44 persen, kelompok kesehatan 0,32 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen.
 
Adi Nugroho menjelaskan, komoditas yang mengalami penurunan harga selain cabai, beras dan daging ayam, juga gula pasir, tongkol/ambu-ambu, tongkol pindang, cumi-cumi, makanan ringan, teri dan jeruk.
 
Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain tarif listrik, bawang merah, kecambah, bensin, celana panjang jeans, salak, minuman kesegaran, obat dengan resep, wortel, kentang, apel dan udang basah.
 
Adi Nugroho menambahkan, dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran survei, tercatat 33 kota mengalami inflasi dan 49 kota mengalami deflasi.
 
Inflasi tertinggi terjadi di Merauke mencapai 1,24 persen dan inflasi terendah di Tembilahan dan Banjarmasin masing-masing 0,01 persen.
 
Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen dan terendah di Padang dan Purwokerto masing-masing 0,01 persen.
 
Jika diurutkan dari deflasi tertinggi, maka Kota Singaraja menempati urutan ke-22 setelah Kota Banyuwangi, Jawa Timur, ujar Adi Nugroho. (DN ~ TiR).

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com