Kasus Pedofilia di Buleleng Relatif Rendah - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/16/17

Kasus Pedofilia di Buleleng Relatif Rendah


Buleleng, Dewata News. Com — Walaupun kasus pedofilia di Buleleng selama kurun waktu 6 tahun terakhir ini dinyatakan nihil, namun Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) secara rutin melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Ketua Pelaksana Harian P2TP2A Kabupaten Buleleng Made Rico Wibawa mengungkapkan, kasus pedofilia di wilayahnya relatif kecil dan yang terakhir terjadi sekitar 6 tahun lalu di wilayah Lovina.
Pegiat social di Bali Utara ini menyatakan, bahwa pedofilia adalah salah satu kelainan seksual yang menjadikan pelakunya terobsesi melakukan dan melampiaskan hasrat seksualnya terhadap anak-anak di bawah umur.
”Kasus pedofilia sangat tidak diinginkan bagi orang tua maupun aparat hukum, karena selain menyengsarakan korban juga merusak citra atau moral bagi pelaku,” ungkap Rico Wibawa di Singaraja, Sabtu (15/04).
Karena itu, Rico Wibawa mengharapkan peran para orang tua dalam melakukan pengawasan maupun pembinaan terhadap anak-anaknya, sehingga tidak ada celah kejadian seperti itu terjadi.
Menurut Rico yang sebelumnya bergabung di pemerhati anak, dalam kasus pedofilia di daerah Lovina tersebut, pihaknya bersama warga masyarakat Desa Kaliasem mencoba membantu korban bersangkutan.
Sebagai langkah antisipasi terjadinya kasus pedofilia, Rico menghimbau kepada warga masyarakat, khususnya para orang tua agar memberikan perhatian penuh kepada anak dan lingkungannya, mengingat dampak dari kasus pedofilia sangat luar biasa.
Rico mengajak warga masyarakat untuk bersama-sama mengawasi anaknya agar terhindar dari kasus pedofilia serta jangan terlalu bangga apabila anak-anaknya sering bergaul dengan tamu atau orang asing, karena kasus pedofilia terakhir di Buleleng pelakunya adalah orang asing. (DN ~ TiR).

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com