Wagub Sudikerta Tekankan Peran Aktif Kepala Desa Untuk Edukasi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Yadnya

Denpasar, Dewata News. Com - Dalam melaksanakan upacara yadnya, tidak dituntut untuk merayakan dengan mewah apalagi hingga menghamburkan uang, atau bahkan upacara hanya untuk mengejar prestise semata. Namun dalam perkembangannya, banyak masyarakat yang keliru mengartikan pelaksanaan yadnya dimana yadnya yang mewah menjadi suatu ukuran tingkat kemampuan umat. Oleh karena itu dibutuhkan peran aktif dari Aparat Desa khususnya Kepala Desa sebagai orang terdekat di desa untuk memberikan edukasi pelaksanaan yandya yang sederhana dan tulus ikhlas kepada masyarakat di lingkungannya. 

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menerima audensi dari Kepala Desa se-Kecamatan Blahbatuh Gianyar, Kamis (02/03).

Lebih lanjut, Wagub Sudikerta menerangkan bahwa meskipun upacara keagamaan dilaksanakan dengan sederhana, namun yadnya yang dilakukan dengan tulus ikhlas adalah tujuan utama. Disamping itu, orang nomor dua di Bali itu menghimbau kepada masyarakat agar melaksanakan yadnya dengan “satya”, yang berarti bagaimana pun bentuk dari pelaksana yadnya tersebut agar mengedepankan sikap-sikap setia. Ia juga mengajak umat hindu secara umum untuk meningkatkan tata krama agama Hindu supaya tetap ajeg dan juga untuk meningkatkan swadharma beragama serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Kepala Desa harus aktif memberikan edukasi kepada masyarakat misalnya saja melalui pertemuan-pertemuan yang diadakan dengan masyarakat baik secara formal maupun non-fomal (saat odalan di pura). 

“Saya minta para Kepala Desa untuk aktif terjun kemasyarakat selain memberikan edukasi terkait program pembangunan pemerintah juga memberikan edukasi pelaksanaan yandya”, pungkasnya. 

Sementara itu, Bendesa Adat Pering I Ketut Lendra mengatakan bahwa terkait pelaksanaan yadnya pihaknya sudah selalu menekankan kepada masyarakat agar dalam melaksanakan yadnya tidak terlalu jor-joran. Untuk itu, dalam waktu dekat sekitar Bulan Agustus pihaknya akan membuat acara Nyekah massal. Menurutnya acara nyekah massal tersebut guna memberikan kemudahan terhadap masyarakat, sehingga masyarakat tidak mengeluarkan biaya yang besar dalam pelaksanaan upacara yadnya. 

Untuk itu, Ia meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali dalam pelaksanaan yandya tersebut yang saat ini sudah ada 38 sawa, sehingga acara tersebut dapat berjalan dengan lancar. Selanjutnya, Bendesa Adat Tengkulak - Desa Kemenuh  Dewa Malen, menyampaikan terkait program pembangunan yang masuk ke Desa selama ini sudah cukup baik, terutama program Bali Mandara yang sudah dirasakan oleh masyarakat Desa Kemenuh. 

Namun terkait bantuan Jaminan Kesehatan yang sekarang sudah dipindah ke Kartu Indonesia Sehat ( KIS) pelaksanaan dilapangan belum maksimal, dimana masyarakat Desa Kemenuh sangat merindukan program JKBM yang menjangkau masyarakat secara luas. Selain itu, dalam bidang infrastruktur pertanian khusunya terkait irigasi pertanian. Ia mengungkapkan bahwa diwilayahnya masih ada irigasi pertanian yang perlu di perbaiki, mengingat masyarakat di Desa Kemenuh mata pencahariannya sebagai petani. 

Untuk itu Ia meminta agar Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi yang memiliki kewenangan terhadap hal itu dapat segera membantu pihaknya. Sedangkan untuk program pembangunan Bali Mandara secara keseleuruhan seperti Gerbangsadu, Bedah Rumah serta yang lainya sampai saat ini sangat direspon positif oleh masyarakat, dan Ia berharap agar pemerintah tetap melanjutkan program tersebut.