Meriam Bellina Meriahkan Grand Opening Rumah Maka Ajaaa

Buleleng, Dewata News.com ~   Artis kondang Mariam Bellina berkesempatan hadir memriahkan acara Grand Opening Ruman Makan Ajaaa yang berlokasi di wilayah Desa Girimas, Kecamatan Sawan, Buleleng, Jumat (17/02) malam.

 

Rumah makan Ajaaa yang sengaja dibuka di wilayah pedesaan oleh seorang entertainer asal Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Made Adnya untuk lebih mengenalkan Desa Girimas, sebagai pemekaran DusunSangsit  Dangin Yeh, beberapa tahun lalu.

 

Terlebih lagi, Made Adnya ”memetic bunga desa” Sangsit Dangin Yeh yang sampai saat ini setia mendampinginya dan membangun “istana” juga di kampung kelahiran istrinya, yang kemudian mempunyai ide membuka Warung Ajaaa dengan harga terjangkau masyarakat. Dibukanya warung makan Ajaaa ini, menurut Made Adnya, tidak kaitannya dengan telah dibangunnya Rumah Sakit Pratama yang belum operasi itu.  

Made Adnya yang pernah ingin mengabdi untuk Buleleng untuk mendampingi mantan Bupati Buleleng Putu Bagiada, tapo tersangdung tidak mendfapat rekomendasi. Ia mengaku, bahwa Mariam Bellina sebagai teman dan sahabat ketika dirinya bergelut di dunia entertainment, Jakarta.

 

Sebagai artis layar lebar, Film pertama Mariam Bellina yang dibintanginya saat masih remaja berjudul Perawan-Perawan. Setelah meraih Piala Citra (1984) sebagai Pemeran Utama Wanita terbaik dalam film Cinta di Balik Noda (nominasi FFI 1984 cukup berat, ada Christine Hakim, Jenny Rachman, Zoraya Perucha, dan Lidya Kandou), kariernya mulai mencuat dalam film Catatan si Boy. Ia kembali mendapatkan Piala Citra lewat film Taksi pada tahun 1990.

 

Meriam menikah untuk pertama kalinya pada tahun 1987, dengan sutradara Ferry Angriawan, tetapi pernikahan itu tidak berkelanjutan dan pasangan bercerai. Tiga tahun kemudian, Meriam menikah lagi dengan cepat dengan aktor Adisoerya Abdy, yang akrab dipanggil Adi Surya Abdy. Tapi nikah beda agama ini juga dengan perceraian pada tahun 2001, meskipun telah dikaruniai dua anak, Nigel Philo Abdy  dan Abel Poetra Abdy.

 

Kehidupan pribadinya tidak selancar kariernya di layar putih dan karier lainnya sebagai penyanyi pop dengan albumnya antara lain Simfoni Rindu, Untuk Sebuah Nama, dan Belajar Menyanyi dengan lagu-lagu andalan seperti Begitu Indah, Kerinduan, dan lagu-lagu ciptaan Pance F. Pondaag.

 

Wajah Indonya (blasteran Makassar-Jawa-Jerman-Sunda-Belanda) telah mengesankan seorang penulis Belanda yang bernama Ivan Wolffers, yang menggambarkan rasa kagum serta obsesinya dalam sebuah novel Liefste, mijn liefste (1992) (Sayang, oh sayangku) yang laris dengan lebih dari 10.000 buku terjual di Belanda. (DN ~ TiR).