Buleleng, Dewata News.com — Seperti diakui Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali Brigjen Pol.Putu Gede Suastawa, bahwa peredaran gelap narkotika di daerah Bali, termasuk Kabupaten Buleleng sulit dihentikan. Kendati memang, BNN yang mempunyai tugas luhur dan mulia ini mencanangkan Tahun 2014 sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba.
Namun, peredaran narkoba di Bali itu tetap ada, sehingga petugas, baik BNN, Kepolisian, TNI dan semua elemen masyarakat tidak boleh tidur. Karena, kalau petugas tidur, mereka makin menggurita dengan menggunakan teknologi yang canggih, sehingga mampu melibas jaringan seluruh kehidupan yang sangat beragam.
Sebagai bukti, Satres Narkoba Polres Buleleng selama tahun 2016 telah menyita 20,71 gram narkotika jenis sabu-sabu dari hasil tangkapan sebanyak 55 orang pelaku yang umumnya sudah diproses sesuai prosedur hukum hingga tingkat meja peradilan.
Kasat Resnarkoba Polres Buleleng, AKP. Ketut Adnyana.TJ melalui press release, terkait pengungkapan kasus selama tahun 2016 yang dibuka oleh Wakapolres Buleleng, Kompol Michael Risakotta, di Mapolres Buleleng, Jumat (30/12) lalu.
Adnyana Tunggal Jaya mengatakan, dari 55 tersangka itu, 13 orang sebagai pengedar dan 42 orang sebagai penyalahguna Narkotika jenis sabu-sabu. “Total barang bukti (BB) yang kami sita dan amankan, 20,71 gram. Sedangkan, miras 163 liter. Beberapa kasus yang belum terungkap di tahun ini, kami akan ungkap segera,” janji Adnyana TJ.
Menurut perwira asal Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt itu, peredaran Narkoba di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng masih didominasi oleh Kecamatan Seririt, Sawan, Kota Singaraja. Kendati demikian, peredaran terbanyak terjadi di Kota Singaraja. “Peredaran Narkotika jenis sabu-sabu ada wilayah Buleleng, Seririt, Sawan, tapi yang terbanyak ada di Kota,” Adnyana.TJ paparkan kinerja jajaran Satres Narkoba Polres Buleleng.
Menyikapi maraknya peredaran Narkotika, khususnya jenis sabu-sabu di Buleleng yang kini menjadi atensi BNN Provinsi Bali, Wakapolres Buleleng, Kompol Michael Risakotta menegaskan, Satres Narkoba sudah menempuh upaya sosialisasi hingga ke desa-desa.
Menurut Michael, barang haram tersebut kebanyakan munculnya dari luar Buleleng dan masuk ke wilayah Buleleng.
“Pencegahan peredaran Narkoba sudah kami lakukan berbagai upaya, seperti sosialisasi dan tindakan represip. Memang sampai saat ini, rata-rata barang itu datangnya dari luar, yang saat ini masih kami deteksi. Karena itu, kami akan perkuat kembali SDM di Satuan Narkoba,” ujar Risakotta.
Wakapolres Michael Risakotta juga menjelaskan, polisi melalui satuan fungsional yang membidangi akan mengincar para bandar-bandar Narkoba di Buleleng. Dengan mengincar itu, setidaknya akan mampu mengetahui jaringan-jaringan peredaran Narkoba di wilayah Buleleng. (DN ~ TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com