Denpasar, Dewata News. Com - Generasi muda Bali memiliki peran strategis dalam proses pembangunan Bali. Untuk itu dukungan dan kontribusinya sangat dibutuhkan bagi suksesnya program-program pemerintah. Generasi muda diharapkan dapat berperan menyebarluaskan program program pemerintah kepada masyarakat sehingga program tersebut dapat dipahami dan akhirnya di manfaatkan secara optimal oleh masyarakat.
Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang dibacakan oleh Wakil GUbernur Bali Ketut Sudikerta dalam acara Malam Grand Final Pemilihan Pro Bali Ambassador Tahun 2016 di Gedung Ballroom Matahari, Hotel Nikki, Denpasar pada (17/12).
Pastika juga meyampaikan bahwa pembangunan daerah bali menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu prioritas. Proses pembangunan yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Bali adalah pembangunan yang dinamis, dilandasi oleh nilai-nilai norma,tradisi dan kearifan lokal yang bersumber dari budaya Bali, pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menjadi hal mendasar.
Oleh karena itu, Pastika berharap kepada para generasi muda agar dapat menjaga dan melanjutkan pembangunan tersebut yang didasarkan pada budaya bali dengan karifan lokalnya. Lebih lanjut, ia mengungkapkan apresiasinya atas terselenggaranya acara pemilihan Pro Bali Ambassador Tahun 2016 yang nantinya akan menjadi duta pembangunan daerah untuk ikut serta menyebarluaskan program pembangunan pemerintah kepada masyarakat.
Menurutnya, acara tersebut juga sebagai salah satu wahana untuk membina generasi muda yang cerdas dan unggul, serta dapat bertanggung jawab untuk melestarikan nilai-nilai luhur ajaran agama, adat istiadat dan budaya bangsa dalam membangun Bali kedepan. Ajang tersebut juga dinilai telah memberikan kesempatan pada generasi muda untuk mengekspresikan daya inovasi dan kreatifitasnya terharap pembangunan Bali.
Untuk itu ia berharap para peserta Pro Bali Ambassador tidak hanya sekedar eforia sesaat dalam mengikuti ajang tersebut, namun dapat melakukan aksi nyata dalam mendorong kemajuan pembangunan Bali yang Mandara, sehingga dapat menjadi cerminan bagi remaja Bali lainnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Ria Asteria Mahawidia yang merupakan inisiator acara tersebut mengungkapkan bahwa tujuan dalam pemilihan Pro Bali Ambassador tersebut adalah untuk mencari duta pembangunan Bali yang nantinya akan turut mengkampanyekan kepada masyarakat terkait program pembangunan dari Pemerintah Provinsi Bali. Oleh karena itu dalam menggagas acara perdana tersebut pihaknya melakukan kerjasama dengan Yayasan Dana Abadi Bali dan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Bali. Kegiatan tersebut telah dimulai sejak tanggal 28 Oktober 2016 dengan agenda pendaftaran, pra seleksi, karantina dan sampai pada pemilihan 9 pasang finalis Pro Bali Ambassador yang akan mengikuti malam grand final tersebut.
Ia berharap para peserta yang telah melalui tahapan seleksi dengan ketat dan juga telah dibekali dengan berbagai macam materi khususnya mengenai program pembangunan Bali, kedepannya dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam membantu pemerintah untuk memajukan pembangunan Bali yang berkelanjutan.
Stelah lolos dalam sejumlah seleksi , terdapat 9 finalis Pro Bali Ambassador yang diuji secara langsung oleh para juri kehormatan yaitu Wagub Sudikerta, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang diwakili oleh Ny. Dayu Sudikerta, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Dewa Mahendra Putra dan Juri Inti yaitu Ketua Yayasan Ria Asteria, Wayan Suantika merupakan Ketua Yayasan Dana Abadi dan Ny. Ira yang merupakan Direktur Olivia Sliming and Skin Care.
Dari hasil seleksi yang sangat ketat, maka yang berhasil menyandang gelar sebagai Pro Bali Ambassador 2016 adalah I Gede Wahyudi Pratama Putra mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bali dan Ni Made Asri Wahyuni mahasiswa Universitas Udayana, sedangkan yang menyandang predikat Runner UP I adalah Putu Gede Asnawa dari Yayasan Rare Semesta dan Putu Jasmine Pradnyantari mahasiswa Universitas Udayana, berada pada posisi Runner Up 2 adalah I Gede Made Adikerta Yasa mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja dan Ni Putu Laksmi Narayanti mahasiswa Universitas Udayana.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com