Lolak, Karateka Cilik Ukir 2 Medali Emas untuk ”Merah Putih” Indonesia - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/17/16

Lolak, Karateka Cilik Ukir 2 Medali Emas untuk ”Merah Putih” Indonesia


Buleleng, Dewata News.com —  Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan Komang ”Lolak” Sastrawan, pelajar kelas VI SD No.2 Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali di ajang karate dunia, Belanda, mewakili Indonesia.

Anak ke tiga buruh tani petik cengkih asal Dusun Pudeh, Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan ini mampu mengukir prestasi tingkat dengan2 medali emas sekaligus, kategori KATA perorangan dan KUMITE perorangan. setelah berlaga di arena Open Elhatri Karate Tournament di Luxembourg, Sabtu (15/10) Waktu Eropa.

Dengan dua medali emas yang disumbangkan Lolak ini sehingga Indonesia membukukan 5 medali emas yang juga diraih oleh Memet - 2 emas.dan  Firman -  1 emas, 1 perak serta . Irena 2 perunggu.

Komang Sastrawan yang lebih akrab disapa Lolak terjun di Elhatri Karate Tournament di Luxembourg. Belanda, setelah lolos di ajang O2SN Jakarta meraih medali sebagai juara Kategori KATA dan Kumite Perorangan tingkat SD dengan berat badan sampai 28 kilogram.

Dalam ajang tersebut, pelajar kelahiran 26 Februari 2006 ini tercatat sebagai satu-satunya karateka asal Bali yang dikirim mewakili Indonesia, bersama empat rekan karateka lainnya dari Bandung dan Jakarta.

Lolak adalah anak ketiga pasangan suami istri (pasutri) Wayan Sukarta dan Manisyoni yang kesehariannya hanya sebagai buruh petik cengkih di kampungnya, Desa Tajun Kecamatan Kubutambahan.


Selama ini, Lolak berlatih olahraga bela diri kategori keras ”karate” Lemkari dibawah asuhan pelatih sensei Ketut Suanda, seaku pembina Ranting Tajun. Ketut Suanda yang juga warga Dusun Pudeh Desa Tajun namun tercatat sebagai guru,pengawas di Dinas Pendidikan Kabupaten Bangi.

Menurut Ketua Harian Pengkab Lemkari Buleleng  Ida Bagus Lilik Sudirga, Komang Lolak saat ini masih berada di Luxembourg, negara terkecil dalam Benelux (Belgium-Netherland-Luxembourg). “Komang Lolak menunggu rekannya yang masih bertanding. Komang Lolak sendiri sudah mendapat dua medali emas emas dari nomor kata dan kumite,” kata sepuh Dewan Guru Lemkari ini.

Dibalik kebanggaan Lihan Ida Bagus Lilik Sudirga terhadap prestasi tingkat dunia yang diukir Komang Lolak Sastrawan, juga prihatin akan masa depannya, sehingga perlu pemikiran masa depan karateka cilik ini, terutama pendidikannya.

Sementara itu, Komang Lolak sebelumnya mengakui tidak ada persiapan apa pun dalam menghadapi setiap turnamen. Namun, dia punya kebiasaan rutin dalam menjaga kebugaran dan staminanya, dengan lari sejauh 1 kilometer dan push up 50 kali sehari. “Latihan biasa, tiap sore lari dan push up. Kalau membantu bapak petik cengkih, biasa juga,” tutur Komang Lolak saat ditemui sebelum berangkat ke Jakarta, beberapa waktu lalu.

Komang Lolak yang punya cita-cita jadi anggota Brimob, mengaku mendapat hadiah medali dan uang pembinaan sebesar Rp35 juta atas suksesnya jadi jawara nasional di ajang O2SN 2016 di Jakarta. Uang tersebut rencananya dibelikan sapi untuk orangtuanya, sebagai bekal nanti melanjutkan pendidikan SMP dan SMA. “Nanti buat beli sepeda motor, sekolahnya nanti jauh,” katanya.

Sedangkan Kepala SDN 2 Tamblang, I Ketut Darmawan, mengakui sekolahnya sering melahirkan karateka berprestasi di bawah asuhan pelatih Ketut Suanda. Karena itulah, Darmawan mengaku tengah pertimbangkan untuk membuka ekstrakurikuler karate di sekolahnya.

“Kami sangat bangga dengan keberhasilan Komang Sastrawan (Komang Lolak) yang bisa tembus sampai tingkat internasional. Memang sekolah ini banyak melahirkan atlet karate. Ke depan, kami ingin buka ekstrakurikuler karate, karena peminatnya juga banyak, di samping orangtuanya anak-anak juga sangat mendukung,” harap Darmawan. (DN ~  TiR).

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com