Polemik Pengambilan Air di Yeh Sanih Berakhir Happy Ending - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/28/16

Polemik Pengambilan Air di Yeh Sanih Berakhir Happy Ending

Mediasi, Foto (c) by : Humas Pemkab Buleleng

Buleleng, Dewats News. Com - Akhirnya polemik masalah pengambilan air di sumber mata air Sanih di Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, berakhir happy ending setelah dilakukan mediasi di Ruang Rapat Bupati Buleleng, Senin (28/3).

Pertemuan tersebut dipimpin Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST (PAS) dan dihadiri pula oleh Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra, Sp.OG, Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Ketut Jayada, serta perwakilan tujuh desa yang akan memanfaatkan air dari sumber mata air Sanih.

Dalam pertemuan itu pun akhirnya mengakhiri masalah pengambilan air untuk konsumsi di tujuh desa yang ada di tiga kecamatan. Seperti diketahui, masyarakat setempat menolak dengan tegas pengambilan air di bagian Hulu sumber mata air yang ada di pemandian Yeh Sanih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Buleleng.

Menurut warga, proyek tersebut akan menganggu wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Sanih serta ditakutkan akan mengganggu debit air yang keluar. (Baca : Warga Yeh Sanih Tolak Pengambilan Air di Hulu Oleh PDAM)

Dalam pertemuan itu akhirnya memutuskan untuk pengambilan air oleh PDAM dilakukan di hilir dari jam 1 hingga jam 4 pagi atau jika diperlukan karena kurang bisa dilakukan dari jam.11 malam. Terkait hal itu, Bupati PAS juga menghimbau supaya tidak ada lagi yang mandi di kolan induk diatas jam 8 malam.

Terkait dengan keputusan tersebut, Desa Tejakula, Bondalem, Kubutambahan, Bungkulan, Sangsit, serta Desa Bulian tidak keberatan atas lokasi pengambilan air oleh PDAM di hilir. Tak hanya itu, ahli kajian PDAM juga menyatakan bahwa air baku air sanih meskipun di hilir kwalitas airnya layak dipakai.

Bupati PAS optimistis apabila air dengan debit 125 liter per/detik dari sumber mata air Sanih itu bisa dialirkan, Pemerintah Daerah bisa menyelesaikan masalah kemiskinan yang ada di wilayah Buleleng Timur. Karena masalah kemiskinan di Buleleng Timur, dipicu masalah krisis air bersih.

Dengan telah diputuskannya pengambilan air di hilir, maka diharapkan tidak ada lagi polemik yang terjadi di masyarakat. (DN - *)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com