Pastika Minta Maknai Nyepi dengan Instrospeksi - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/7/16

Pastika Minta Maknai Nyepi dengan Instrospeksi


Denpasar, Dewata News. Com - Perayaan Hari Raya Nyepi yang segera jatuh pada tanggal 9 Maret 2016 hendaknya dimaknai dengan instrospeksi diri. Melalui pelaksanaan Catur Brata Penyepian yaitu: Amati Amati geni (tidak menyalakan api termasuk memasak),Amati karya (tidak bekerja), Amati lelungan (tidak bepergian), Amati lelanguan (tidak mencari hiburan) umat Hindu diimbau melakukan instrospeksi diri apa yang telah dilaksanakan dimasa lalu dan merencanakan apa yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Demikian disampaiakan oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam orasinya di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (6/3).

Menurut Pastika, waktu yang diberikan pada hari raya Nyepi merupakan waktu yang tepat untuk merenenung dan mempersiapkan apa yang kan dikerjakan pada masa yang akan datan. “Memang benar rejeki, jodoh, dan maut hanya Tuhan yang tau,” ungkap Pastika. Meskipun semua hal tersebut sudah ada yang mengatur, akan tetapi sebagai manusia yang dibekali bayu (kemampuan bergerak), sabda (kemampuan berbicara) dan idep (kemampuan berpikir). Sebagai mahluk yang memiliki kelebihan akal (idep),  manusia akan mampu memilih dan menentukan masa depannya yang lebih baik dan menghidari hal yang buruk. Momentum Nyepi diharapkan dapat menjadi waktu yang tepat untuk pengendalian diri dari hal-hal yang dapat membahayakan diri sendiri. “Saat nyepi saya tidak ingin dipakai ajang metuakan dan maceki,” harapnya. Pada penyampaian orasi tersebut, Pastika juga mengingatkan masyarakat yang melakukan kegiatan di sektor ekonomi untuk menyiapkan data untuk berpartisipasi dalam kegiatan Sensus Ekonomi yang akan dilaksanakan pada bulai Mei mendatang. Mengingat hasil sensus tersebut sangat bermanfaat dan akan menjadi kompas dan obor dalam melaksanakan pembangunan kedepan sehingga kebijakan yang diambil oleh pemereintah akan tepat sasaran.

Orasi lain datang dari Kabid Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Made Laksmiwati yang menyampaiakan sistem rujukan dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang melaksaknakan rujukan adalah dimulai dari Puskesmas, Klinik, maupun praktek mandiri. Sistem rujukan yang tidak tepat sasaran akan menyebabkan kepadatan pasien yang tidak terkendali di Rumah Sakit. Untuk mengantispasi hal ini sekarang sudah disiapkan oleh pemerintah yaitu Puskesmas yang sudah mampu melaksankan perawatan sehingga tidap perlu dirujuk ke Rumah Sakit. Di setiap Puskesmas perawatan sudah dilengkapi dengan 10 tempat tidur untuk pasien yang perlu perawatan khusus. Sampai tahun 2015 sudah terdapat 37 Puskesmas yang mampu melaksanakan rawat inap dan akan ditambah 20 unit hingga tahun 2018. Made Laksmiwati berharap kepada masyrakat agar tidak selalu minta rujukan ke rumah sakit jika sudah mampu ditangani di tingkat Puskesmas.

Selanjutnya tampil Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, A.A. Gede Yuniartha Putra yang menyampaikan tantangan ke depan bagi pulau dewata terkait ditetapkannya 10 destinasi wisata Baru yang digagas oleh pemerintah pusat.  Bali diharapakan  akan mendistribusikan wisatawan ke seluruh daerah nusantara sehingga terjadi pemerataan kunjungan terhadap kawasan wisata. sebagai upaya tetap menjaga kedatangan wisatawan berkunjung ke Bali. Ia mengatakan Dinas Pariwisata telah mengembangkan destinasi baru bersama 9 Kabupaten/kota sehingga wisatawan yang pernah datang akan tidak bosan. Selain itu, dengan inovasi, destinasi baru di Pulau Bali akan menarik wisatawan untuk datang karena adanya pengalaman baru yang menarik untuk dikunjungi.  Dinas Pariwisata telah melakukan berbagai upaya promosi pariwisata serta pengembangan IT dan menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dinas Pariwisata telah mengembangkan Daya Tarik Wisata (DTW) seperti desa wisata, wisata spritual, agrowisata, Sport tourism, dan medical tourism.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Adi Nugroho, menyampaikan jadwal pelaksanaan Sensus Ekonomi diseluruh Indonesia yang akan dimulai tanggal 1 s/d 31 Mei 2016. Kegiatan ini merupakan pendataan lengkap yang dilaksanakan di seluruh Indonesia dan mencangkup seluruh aktivitas ekonomi kecuali sektor pertanian. Pelaksanan sensus ekomoni bertujuan untuk mengumpulkan dan menyajikan data dasar kegiatan seluruh ekonomi sehingga memberikan gambaran lengkap level dan struktur ekonomi serta mengetahui daya saing bisnis di Indonesia guna menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Untuk itu, ia mengharapkan partisipasi masyarakat meluangkan waktu sehingga dapat memberikan data yang akurat kepada petugas sensus sehingga dapat merumuskan pembangunan Bali kedepan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Dari kalangan masyarakat turut berpartisipasi yakni Wayan Wisnaya asal Singaraja yang menyampaikan apresiasinya terhadap PB3AS yang menurut pendapatnya merupakan media yang baik untuk menyampaikan informasi sehingga masyrakat dapat menyimak kata-kata sehingga dapat menambah pengetahuan serta menyejukan diri bagi yang sedang berolahraga. Selain itu, Pak Ogah Taamna Pancing berorasi tentang kurangnya perbaikan infrastruktur jalan sebagai pendukung perkembangan daerah wisata yang ada di Pulau Bali. oleh karena itu, ia berharap kepada instansi terkait untuk melakukan upaya perbaikan untuk memperlancar kegiatan pariwisata di Bali. Sebagai penutup PB3AS kali, 

Made Warthana dari Jl Tukad Banyusari Denpasar yang menyampaiakan usulan kepada pemerintah Kabupaten Badung untuk membuatkan tempat menaruh pejati di Pura Uluwatu mengingat kenakalan yang dilakukan monyet selama ini sudah dianggap meresahkan pemedek. Ia juga menanyakan tentang kelanjutan  pembangunan stadion di Cenggiling serta sulitnya akses pemadam kebakaran di pasar Badung. Ia menyarankan agar dibuatkan akses sehingga pada saat terjadi kebakaran regu pemadam segera dapat mencapai lokasi. (DN - HuM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com