Pusaka yang menjadi atribut terpenting dalam Pura Pemayun itu adalah, sebuah keris yang konon berasal dari tokoh legendaris itu. Lebih jauh C.J.Grader yang menulis Poera Pemajoen van Bandjar Tegal itu mengungkapkan, bahwa untuk meletakkan benda-benda keramat pada dasar dan tempat-tempat lain di pura itu pada waktu pura mengalami perbaikan, maka diperlukan seorang keturunan Panji Sakti melakukan perbuatan simbolis ini.
Kendati Pura Pemayun terus mengalami renovasi, namun masih saja ada yang mendesak untuk pembangunan perbaikan. Melalui panitia pembangunan yang diketuai Made Sedana Arta untuk tahun 2016 akan melakukan perbaikan Bale Pewaregan, Bale Kulkul maupun Candi Bentar.
Yang sangat menyolok, adalah bentuk padmasana yang terletak di bawah atap, di atas dasar yang meninggi. Atap diatas padmasana adalah suatu hal yang luar biasa di Bali. Karena tempat itu diasosiasikan dengan Dewata Tertinggi, biasanya Surya dan Siwa. Di Pura Pemayun, tempat itu adalah untuk Dewa Sakti Bayu. Dewa inilah, katanya yang tertua di pura Pemayun, karena bertahta di atas padmasana, sampai-sampai para pedanda pun mau memujanya.—
Foto-foto : (c) TiR dan Pura Pemayun.
Terima kasih Dewata News qq. Bapak Made Tithayasa yang sudah meluangkan waktu menulis perihal keberadaan Pura Pemayun.
ReplyDelete