Efektifkan Program KB, Pastika Minta BKKBN Tinggalkan Cara Kuno - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/21/16

Efektifkan Program KB, Pastika Minta BKKBN Tinggalkan Cara Kuno


Denpasar, Dewata News. Com - Untuk mengefektifkan pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Daerah Bali, Gubernur Pastika meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meninggalkan cara sosialisasi yang telah kuno dan ketinggalan jaman. Penekanan itu disampaikan Pastika menanggapi paparan Kepala BKKBN Provinsi Bali Ida Bagus Wirama yang menyebut tingginya angka pernikahan dan kehamilan usia dini di wilayah Bali.

Dalam paparan singkatnya di hadapan Gubernur Pastika, Kamis (21/1), Wirama menjelaskan bahwa program KB berjalan cukup baik di Wilayah Bali. Meskipun, tambah Wirama, secara nasional program ini terkesan makin tidak ada gaungnya. Keberhasilan program KB di Bali tercermin dari tingginya presentase pasutri yang  memiliki anak tak lebih dari dua orang. 

“Pada tahun 2015 lalu, presentasenya mencapai 71,4 persen,” ujarnya. 

Namun, terlepas dari keberhasilan tersebut, Wirama juga mengungkap data cukup mencengangkan yang berkaitan dengan pernikahan dan kehamilan di usia dini. Dia menyebut, angka perwakinan usia di bawah usia 20 tahun mencapai 20 persen dan kehamilan di bawah 20 tahun menyentuh 19 persen. Menyikapi penomena ini, BKKBN Bali telah membuat terobosan dengan menggencarkan sosialisasi program keluarga berencana di kalangan generasi muda. 

“Kami punya program Genre (Generasi Berencana),” imbuhnya. 


Selain itu, Wirama juga mengutarakan rencana BKKBN Bali melaunching program ‘Kampung KB’ sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.

Gubernur Pastika mengaku cukup prihatin dengan tingginya angka pernikahan dan kehamilan usia dini yang terjadi di daerah Bali. Menurutnya, permikahan usia dini akan menurunkan kualitas generasi mendatang. 

“Dalam usia segitu, mereka belum matang dan tak akan fokus bertanggung jawab terhadap anak. Saya khawatir dengan masa depan anak-anak yang dilahirkan,” imbuhnya. 

Idealnya, kata Pastika, perempuan sudah siap memasuki tahap berumah tangga pada usia 23 – 24 tahun, sementara pria pada usia 27 – 30 tahun. Untuk itu, dia meminta jajaran BKKBN menerapkan pola baru dalam melakukan sosialisasi, khususnya di kalangan generasi muda. 

“Cara-cara kuno seperti ceramah sudah tidak mempan, apalagi untuk kalangan anak muda,” imbuhnya. 

Pastika menyarankan, BKKBN menerapkan pola kreatif yang mampu menarik perhatian generasi muda. 

“Gunakan sosial media, saya yakin akan lebih efektif. Karena anak-anak jaman sekarang rata-rata sangat familier dengan alat komunikasi,” ucapnya. 

Selain mendorong sosialisasi KB melalui cara yang lebih kreatif, Pastika juga meminta BKKBN lebih fokus melakukan sosialisasi ke desa dengan tingkat kemiskinan tinggi. 

“Sudah tidak tepat jika sosialisasi dilakukan di wilayah perkotaan, karena saya yakin rata-rata sudah paham dengan program ini,” urainya.

Selain menyampaikan perkembangan program KB, Wirama yang didampingi jajarannya di BKKBN Bali juga melaporkan rencana pelaksanaan International Conference on Family Planning (ICFP). Konferensi internasional tentang keluarga berencana ini akan berlangsung di BNDCC Nusa Dua, 25 hingga 28 Januari 2016 mendatang. 

Konferensi yang akan dihadiri 4374 peserta dari 113 negara ini, menurut rencana akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo, 25 Januari 2016. Gubernur Pastika menyambut positif rencana pelaksanaan konferensi dan berharap kegiatan ini berimbas bagi suksesnya program KB di Pulau Dewata.

Dalam pertemuan tersebut Pastika didampingi Kepala BPMPD Ketut Lihadnyana, Kadis Kesehatan dr.Ketut Suarjaya dan Kepala Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali Ni Luh Putu Praharsini. (DN - HuM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com