Gubernur Pastika Gelar Simakrama dengan Krama Bali di Kupang - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/20/15

Gubernur Pastika Gelar Simakrama dengan Krama Bali di Kupang



Kupang, Dewata News. Com - Di sela-sela kegiatan menghadiri Puncak Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2015 di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Gubernur Bali Made Pastika berkesempatan melakukan persembahyangan sekaligus masimakrama dengan krama Hindu Bali yang menetap di kota tersebut. Persembahyangan dan simakrama dilaksanakan di Pura Agung Giri Kertha Bhuana yang terletak di BTN Kolhua, Kota Kupang, Sabtu (19/12). 

Secara kebetulan, Pastika bertemu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana Yembesi yang menyerahkan bantuan paket sembako bagi Umat Hindu di Kupang.
Kehadiran Menteri Yohana dan Gubernur Pastika mendapat sambutan hangat Ketua PHDI Provinsi NTT Gusti Ngurah Putra Kusuma, Ketua WHDI Provinsi NTT dr. Dewa Ayu Dwi Susanti, Jero Mangku Supardi dan pengempon pura yang menjadi kebanggaan Umat Hindu tersebut.

Dalam dharma wacananya, Pastika mengungkapkan kebanggaan pada pura yang mulai dibangun saat dia menjabat sebagai Kapolda NTT pada tahun 2000 silam. 

"Saya tak menyangka, pura yang saya rintis menjadi semegah ini," ujar Pastika yang mengaku sejak tahun 2001 belum sempat berkunjung ke Kupang. 


Di hadapan krama, dia pun menceritakan perjuangan dalam mengawali pembangunan tempat ibadah tersebut. Berada di atas lahan dengan kemiringan 40 derajat, krama Hindu saat itu harus bekerja keras mengurug hingga lahan menjadi datar dan layak dibangun.

 "Saat itu, umat agama lain juga semangat membantu kita," imbuhnya seraya menyebut jika kerukunan antar beragama di NTT terjalin sangat baik.

Mengingat begitu beratnya perjuangan dalam pembangunan pura, dia minta umat Hindu di Kupang yang notabene krama Bali perantauan, mengoptimalkan pemanfaatan tempat ibadah ini. 

"Jangan hanya dibangun atau datang pada saat upacara besar. Tempat suci akan menjadi sakral jika umat sering datang untuk melakukan persembahyangan," imbuhnya.

Pada bagian lain, Pastika juga mengingatkan krama Bali di perantauan untuk terus meningkatkan kualitas diri. 

"Walaupun jumlahnya kecil, namun harus dapat memberi pengaruh yang besar. Saya ingin krama Bali menjadi 'bintang' yang bersinar terang dimana pun mereka berada," ujarnya menyemangati.

Khusus bagi kalangan generasi muda di perantauan, Pastika berpesan agar mereka rajin belajar agama. 

"Dengan banyak belajar, kita akan punya keyakinan kuat untuk menjadikan Agama Hindu sebagai pegangan seumur hidup," tandasnya. 

Akan sangat bagus, imbuh Pastika, jika tempat ibadah juga dimanfaatkan sebagai pasraman. Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan terima kasih pada Menteri Yohana yang memberikan bantuan bagi Umat Hindu. Menteri Yohana menyebut, pemberian bantuan berupa 250 bingkisan sembako merupakan rangkaian perayaan Hari Ibu Tahun 2015. Ke depannya, dia berharap partisipasi wanita Hindu dalam pembangunan dapat terus ditingkatkan.

Sementara itu, Ketua PHDI NTT Ngurah Putra Kusuma menyampaikan kabahagiaannya atas kunjungan Gubernur Pastika. Menurutnya, orang nomor satu di Bali itu punya ikatan historis yang sangat erat dengan keberadaan Pura Agung Giri Kertha Bhuana. 

"Beliau menjabat sebagai Kapolda di sini hanya 105 hari dan punya andil ikut merintis pembangunan pura ini. Beliau pula yang menyemangati umat saat itu," bebernya. 

Dibangun sejak Oktober 2000, pura ini kelar tahun 2008 yang ditandai dengan Karya Ngenteg Linggih. Sebuah padma setinggi 9 meter merupakan pelinggih utama yang batunya khusus didatangkan dari Bali. Putra Kusuma menambahkan, saat ini Umat Hindu di NTT telah berjumlah 12 ribu jiwa. Sebagian besar adalah krama Bali yang telah menetap puluhan tahun dan turun temurun. Pada kesempatan itu Gubernur Pastika juga menyerahkan dana punia yang diterima Ketua PHDI Putra Kusuma. (DN - huM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com