Banjir Jadi Permasalahan Bersama - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/16/15

Banjir Jadi Permasalahan Bersama


Denpasar, Dewata News. Com - Terjadinya banjir di sejumlah titik di Kota Denpasar saat turun hujan pada hari Selasa lalu mendapatkan perhatian serius Pemerintah Kota Denpasar. Terlebih lagi banjir yang terjadi akibat banyak tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai sehingga menimbulkan air sungai meluap. 

"Kejadian banjir beberapa waktu lalu merupakan permasalahan bersama untuk mengatasinya, terutama bagaimana mencegah agar tidak terjadi lagi banjir," ujar Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar IB Rahoela saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (16/12).

Disamping tingginya intensitas curah hujan dampak dari kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungan terutama menjaga aliran sungai dan drainase agar bebas dari sampah. Meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya banjar mulai dari memperbaiki saluran aliran sungai sampai pada membuat sodetan-sodetan. Disamping juga Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar rutin melakukan penggelontoran dengan harapan dapat mencegah terjadinya banjir. 

"Apapun upaya yang dilakukan pemerintah tanpa ada dukungan dan kesedaran masyarakat untuk menjaga aliran sungai agar tetap bersih, akan sangat sulit untuk mencegah terjadinya banjir," ujar Rahoela. 

Untuk itu Ia mengajak semua pihak untuk turut peduli menjaga kebersihan lingkungan termasuk kebersihan aliran sungai. Untuk mencegah banjir diharapkan juga di masing-masing rumah tangga membuat biopori untuk menampung air hujan tidak langsung ke jalan atau sungai.

 "Marilah secara bersama-sama tingkatkan kesadaran berbudaya bersih dan tertib dalam pembangunan, Jangan membangun di tempat-tempat yang tidak sesuai peraturan tata ruang kota," katanya.

Rahoela lebih lanjut mengatakan secara geografis Denpasar dikelilingi Kabupaten Badung, Tabanan, dan Gianyar sehingga dengan curah hujan yang secara merata di seluruh Provinsi Bali, tentu wilayah Denpasar secara faktor eksternal akan menerima limpahan air dari kabupaten sebelahnya.

Sementara faktor internal penanggulangan banjir yang didukung tanggapnya Pemkot Denpasar dengan telah memiliki "master plan" atau perencanaan drainase Kota Denpasar harus didukung dengan budaya dan tertib dari kita semua.

Seperti halnya kejadian kemarin dilihat dari volume air tidak terlalu banyak, disatu sisi infrastruktur juga sudah dibangun tetapi belum didukung budaya bersih dan tertib dari kita bersama. Ini menimbulkan luberan air hingga daerah pemukiman. Untuk itu mari bersama-sama mematuhi aturan untuk membuang sampah pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.

Saat ini menurut Rahoela jumlah daerah yang rawan banjir di Kota Denpasar mengalami penurunan dari 32 titik banjir dan sekarang terdapat 12 titik yang rencananya akan di perbaiki tahun 2016. Sedangkan ada daerah yang merupakan wewenag Provinsi Bali seperti Jl. Teuku Umar dan A Yani akan dilakukan koordinasi. (DN - HuM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com