Lestarikan Gong Kebyar Khas Bali Utara, Peserta Wajib Gunakan ”Gong Pacek” - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/4/15

Lestarikan Gong Kebyar Khas Bali Utara, Peserta Wajib Gunakan ”Gong Pacek”

  Peserta Utsawa Gong Kebyuar Anak-Anak wajib gunakan "gong pacek"

Buleleng, Dewata News.com — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng kembali menggelar Utsawa Merfdangga Gong Kebyar Anak-Anak sebagai upaya melestarikan Gong Kebyar khas Bali Utara, sehingga peserta wajib menggunakan ”Gong Pacek”.

     ”Gamelan gong kebyar merupakan salah satu kesenian musik tradisional khas Bali Utara yang lahir pada tahun 1915. Setelah itu gong kebyar Buleleng berkembang ke daerah Bali Selatan dan terkenal di seluruh Bali. Upaya yang dilakukan Disbudpar sebagai upaya pelestarian gong kebyar di kalangan generasi muda,” kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sesaat membuka Utsawa Merdangga Going Kebyar Anak-Anak di panggung terbuka, pelataran eks Pelabuhan Buleleng, Selasa (03/11) malam.

     Utsawa Merdangga Gong Kebyar, menurut Bupati Agus Suradnyana, merupakan warisan budaya Bali Utara, sehingga untuk melestarikannya kembali digelar kegiatan Utsawa Merdangga Gong Kebyar.

     “Buleleng sebagai cikal bakal lahirnya gong kebyar di Bali harus tetap menjaga warisan seni budaya tersebut. Apalagi karya seni gong kobyar sangat digemari oleh masyarakat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan masyarakat Buleleng dan melalui kegiatan ini memberikan sentimen yang positif kepada masyarakat. Mudah-mudahan kita bisa melestarikan dan mengajegkan seni budaya ini di Kabupaten Buleleng,” tegas Agus Suradnyana.

Masyarakat senantiasa membludak menyaksikan seni tabuh gong kebyar. 
Gelaran Utsawa Merdangga Gong Kebyar Anak-Anak dengan tema ”Mana Madawa” yang bermakna Revolusi Mental menuju sifar luhur manusia malam itu mendapat perhatian masyarakat yang membludak. Gelaran seni budaya khas Bali Utara ini akan berlangsung hingga 7 Nopember mendatang melibatkan 9 sekeha gong kebyar anak-anak sebagai perwakilan sembilan kecamatan dan ditambah dengan sekeha pendamping dari Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan.

      Kepala Disbudpar Kabupaten Buleleng selaku Ketua Panitia Utsawa Merdangga Gong Kebyar Anak-Anak, Gede Suyasa mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk menjaga eksistensi dan melestarikan gong kebyar karena gong kebyar memiliki nilai historis di Buleleng.

     Adanya nilai historis itulash, kata Gede Suyasa, pada Utsawa Gong Kebyar Anak-Anak kali ini, peserta wajib menggunakan ”gong pacek” sebagai gong kebyar khas Bali Utara. "Kita mulai dari anak-anak karena untuk menjaga eksistensi dan melestarikan gong kebyar kita harus mulai sejak dini," paparnya.  (DN ~ TiR).—

1 comment:

  1. Saya kagum dengan suara gong pacek Bajar Tegal Buleleng, suaranya sangat ..hm merdu, adakah kata lain?

    ReplyDelete

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com